Penembakan Terjadi di Sebuah Kampus Filipina, 3 Orang Tewas dan 2 Lainnya Terluka

Penembakan yang terjadi di sebuah kampus di Filipina menewaskan 3 orang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Agu 2022, 18:41 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2022, 18:32 WIB
Kampus
ilustrasi Foto Kampus (iStockphoto)

Liputan6.com, Manila - Tiga orang tewas dalam penembakan di sebuah upacara kelulusan universitas di wilayah ibu kota Filipina pada Minggu (24 Juli), termasuk seorang mantan walikota dari selatan negara yang bergolak itu, kata polisi.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Minggu (24/7/2022), kepala polisi Kota Quezon setempat Remus Medina mengatakan penembakan itu tampaknya merupakan pembunuhan yang ditargetkan terhadap mantan walikota kota Lamitan selatan, Rose Furigay.

Tersangka juga terluka dalam baku tembak dengan petugas keamanan kampus dan ditangkap setelah mengejar mobil, sekarang ditahan dan diinterogasi, Medina mengatakan kepada wartawan.

"Dia terlihat seperti seorang pembunuh yang gigih," kata Medina, seraya menambahkan bahwa dia ditemukan dengan dua pistol.

Quezon adalah bagian dari wilayah ibu kota Manila, sebuah urban sprawl dari 16 kota yang dihuni lebih dari 13 juta orang.

Furigay ditembak saat hendak menghadiri wisuda putrinya di sekolah hukum Universitas Ateneo de Manila, salah satu universitas paling bergengsi di negara itu, kata Medina.

Dua orang lainnya yang tewas adalah seorang petugas keamanan kampus dan asisten eksekutif Furigay, kata polisi.

Putri Furigay, yang seharusnya menghadiri upacara wisuda, terluka dan dibawa ke rumah sakit, kata seorang polisi.

Ateneo pun membatalkan upacara kelulusan setelah syuting.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tersangka Penembakan

Ilustrasi bendera Filipina (AFP/Noel Cells)
Ilustrasi bendera Filipina (AFP/Noel Cells)

Tersangka, yang tidak memiliki kerabat saat wisuda, juga berasal dari kota Lamitan di provinsi Basilan, kubu Abu Sayyaf, sebuah kelompok ekstremis yang dikenal karena bandit dan penculikannya.

Walikota Quezon Joy Belmonte mengutuk serangan itu. “Insiden semacam ini tidak memiliki tempat di masyarakat kita dan harus dikutuk ke tingkat tertinggi,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Di negara Asia Tenggara, insiden penembakan terjadi secara sporadis, dengan pemilik harus memiliki izin untuk membawa senjata di tempat umum. 

Petugas keamanan swasta di Filipina membawa pistol atau senapan, dan senjata api adalah pemandangan umum di pusat perbelanjaan, kantor, bank, restoran dan bahkan sekolah.


Penembakan di Kampus AS

Penembakan Saat Dini Hari di Kampus Arizona AS
Penembakan Saat Dini Hari di Kampus Arizona AS (The Guardian)

Sebelumnya, penembakan yang terjadi di sebuah kampus terjadi juga di Amerika Serikat. 

Dua orang tewas dan seorang lagi cedera pada Rabu (4/5) setelah penembakan di dekat sebuah universitas swasta di California Selatan, lapor media lokal yang mengutip pernyataan polisi.

Kejadian terjadi di blok 11000 Pierce Street di City of Riverside di mana petugas menemukan dua orang dengan luka tembak setelah laporan penembakan di daerah dekat Universitas La Sierra.

KABC-TV, stasiun unggulan West Coast dari jaringan televisi ABC turut melaporkan kejadian tersebut.

Satu orang tewas di tempat kejadian. Yang lainnya dikirim ke rumah sakit.

Beberapa menit kemudian, petugas diturunkan di jalan bebas hambatan terdekat dan menemukan orang lain tertembak beberapa kali, yang dilarikan ke rumah sakit tetapi kemudian meninggal, kata laporan itu.

Keadaan di sekitar lokasi penembakan itu tidak segera diketahui. Detektif perampokan dan pembunuhan bersama dengan spesialis forensik telah memulai penyelidikan mereka.

Infografis Ragam Komentar Sejumlah Pemimpin Dunia atas Penembakan Shinzo Abe. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Komentar Sejumlah Pemimpin Dunia atas Penembakan Shinzo Abe. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya