Ancaman Banjir di Australia Masih Terasa, Ribuan Rumah Terendam Air

Ribuan rumah dikabarkan terendam dan puluhan ribu orang terisolasi karena banjir yang belum surut di negara bagian Victoria, Australia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Okt 2022, 11:50 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2022, 11:33 WIB
Bendera negara Australia - AFP
Bendera negara Australia - AFP

Liputan6.com, Melbourne - Ribuan rumah dikabarkan terendam dan puluhan ribu orang terisolasi karena banjir yang belum surut di negara bagian Victoria, Australia.

Dikutip dari Xinhua, Senin (17/10/2022), menurut update terbaru dari otoritas darurat Victoria, ada lebih dari 50 peringatan di seluruh negara bagian termasuk lebih dari 10 perintah evakuasi.

Perintah evakuasi paling utama diperuntukkan bagi mereka yang tinggal negara bagian utara Victoria.

Penduduk di daerah seperti Shepparton dan Murchison, sudah diperingatkan untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.

Menteri Manajemen Darurat Australia Murray Watt mengatakan kepada penyiar nasional ABC News pada Senin 17 Oktober bahwa otoritas darurat akan tetap sibuk karena kondisi terus berubah.

"Ini adalah situasi yang sangat serius. Laporan yang saya dapatkan, kita bisa melihat hingga 9.000 rumah terendam banjir di Victoria utara dan berpotensi mendekati sekitar 34.000 rumah di Victoria baik terendam atau terisolasi."

Bagian tenggara Australia termasuk negara bagian Victoria, New South Wales, dan Tasmania telah mengalami darurat banjir saat hujan deras melanda sejak pekan lalu.

Seorang pria berusia 71 tahun di Victoria ditemukan tewas akibat banjir di utara negara bagian itu Sabtu kemarin.

Pemerintah Victoria pada Senin mengumumkan paket dana 351 juta dolar Australia untuk membantu keluarga yang terkena dampak banjir, serta membangun kembali jalan yang rusak dan upaya pembersihan.


Evakuasi Ribuan Orang di Australia

Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi Rendam Melbourne Australia
Pekerja darurat melakukan patroli untuk mengevakuasi penduduk dari banjir di pinggiran Kota Melbourne, Maribyrnong, Australia, Jumat (14/10/2022). Sejumlah area di Australia dilanda banjir akibat curah hujan tinggi, Melbourne di negara bagian Victoria pun juga terendam banjir. (William WEST/AFP)

Ribuan orang di tiga negara bagian di Australia sebelumnya diminta untuk mengevakuasi rumah mereka pada hari Jumat setelah dua hari hujan yang tak henti-hentinya memicu banjir bandang di tenggara negara itu.

Banjir telah menjadi yang terburuk di negara bagian Victoria sejauh ini, dengan bagian selatan New South Wales dan bagian utara negara bagian pulau Tasmania juga menyaksikan hujan yang tak henti-hentinya.

Beberapa daerah telah diguyur hujan selama lebih dari sebulan sejak Rabu, menurut para pejabat seperti dikutip dari MSN News, Sabtu (15/10/2022).

"[Ini] telah menyebabkan banjir besar yang meluas ... dengan beberapa sungai mengalami rekor banjir dan ini hanya akan terus bergerak ke hilir dan menjadi lebih buruk," kata Dean Narramore dari Biro Meteorologi Australia kepada televisi ABC.

Gambar-gambar di media sosial menunjukkan orang-orang mengarungi air sedalam lutut dengan hewan peliharaan mereka sementara yang lain diselamatkan di atas kapal. Sementara itu, lantai dasar sebuah pub di tepi sungai Maribyrnong Melbourne hampir sepenuhnya berada di bawah air pada Jumat pagi.

Ini bukan krisis banjir besar pertama di Australia tahun ini. Badai parah di sepanjang pantai timur negara itu menyebabkan banjir pada Maret tahun ini, yang menghancurkan sebagian Queensland dan New South Wales dan merenggut lebih dari 20 nyawa. Pada Juli lalu, puluhan ribu warga di Sydney diminta untuk mengungsi akibat banjir.

Para ahli cuaca mengaitkannya dengan La Nina multi-tahun — fenomena cuaca yang membawa lebih banyak hujan.


Masih Jauh dari Selesai

Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi Rendam Melbourne Australia
Sebuah kedai terendam banjir di pinggiran Kota Melbourne, Maribyrnong, Australia, Jumat (14/10/2022). Berdasarkan laporan ABC Australia, Jumat (14/10/2022), State Emergency Service atau SES menyebut situasi di Victoria akan terus tereskalasi karena sungai yang meluap. (William WEST/AFP)

Beberapa sungai di Victoria, termasuk Maribyrnong di barat Melbourne dan Goulburn lebih jauh ke utara, mencapai tingkat banjir besar dengan air hujan yang meledak melewati tepian.

Tingkat banjir yang hampir mencapai rekor diperkirakan terjadi pada Jumat malam nanti di kota Shepparton dan Murchison, utara Melbourne.

Sungai Goldburn — sekitar 100 kilometer (62 mil) di utara Melbourne — telah melewati rekor tersebut sejak Mei 1974.

"Ini masih jauh dari selesai, kita akan melihat air naik," kata Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews kepada Australia Broadcasting Corporation (ABC).

"Kita akan melihat semakin banyak air yang terus naik, semakin banyak rumah yang tergenang, semakin banyak komunitas yang ditutup."


Evakuasi Sedang Berlangsung

Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi Rendam Melbourne Australia
Pekerja darurat mengevakuasi penduduk dari properti yang terendam banjir di pinggiran Kota Melbourne, Maribyrnong, Australia, Jumat (14/10/2022). Curah hujan tinggi diprediksi akan terus terjadi. (William WEST/AFP)

Di Victoria, fasilitas karantina COVID-19 negara bagian itu kemungkinan akan dibuka kembali untuk menampung penduduk yang terkena dampak banjir.

Pusat virus corona itu ditutup pekan lalu setelah Australia membatalkan aturan isolasi.

Di Tasmania, krisis meningkat dalam semalam karena hujan lebat menyebabkan penutupan lebih dari 120 jalan. Perintah evakuasi massal telah dikeluarkan di sana.

"Nyawa terancam akibat air banjir," kata layanan darurat negara bagian Tasmania dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu ratusan penduduk di selatan New South Wales - negara bagian terpadat di Australia - menghabiskan malam di pusat-pusat evakuasi.

Layanan darurat New South Wales mengatakan tingkat banjir di Forbes akan memuncak pada hari Jumat ketika air bergerak ke hilir.

Infografis Banjir Bandang dan Longsor di Sulsel
Infografis Banjir Bandang dan Longsor di Sulsel. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya