Pesawat Korean Air Keluar Landasan Pacu Picu Bandara Filipina Ditutup

Sebuah pesawat Korean Air keluar dari landasan pacu sebuah bandara di Filipina pada Minggu 23 Oktober 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2022, 13:56 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2022, 13:35 WIB
Pesawat Korean Air yang rusak masih terjebak di rerumputan setelah melewati landasan pacu di Bandara Internasional Mactan-Cebu di Cebu, Filipina tengah Senin pagi 24 Oktober 2022. (AP/Juan Carlo De Vela)
Pesawat Korean Air yang rusak masih terjebak di rerumputan setelah melewati landasan pacu di Bandara Internasional Mactan-Cebu di Cebu, Filipina tengah Senin pagi 24 Oktober 2022. (AP/Juan Carlo De Vela)

Liputan6.com, Cebu - Sebuah pesawat Korean Air keluar dari landasan pacu sebuah bandara di Filipina pada Minggu 23 Oktober 2022. 

Menurut laporan VOA Indonesia yang dikutip Selasa (25/10/2022), pesawat yang rusak masih terjebak di rerumputan di sebuah bandara di Filipina Tengah pada Senin 24 Oktober, setelah keluar dari landasan pacu di tengah hujan pada malam sebelumnya.

Sejauh ini tidak ada laporan korban cedera di antara 162 penumpang dan 11 awak yang melarikan diri dari pesawat itu dengan peluncur darurat.

Bagian perut depan pesawat Korea itu terpotong dan bagian hidungnya rusak berat. Pesawat itu dalam posisi menukik ke depan di daerah berumput, dengan roda pendaratan depan tidak tampak dan peluncur-peluncur darurat digunakan di setiap pintu.

Sebuah lubang robekan tampak di bagian atas pesawat, di dekat pintu depan.

Puluhan penerbangan telah dibatalkan. Bandara Internasional Mactan-Cebu, salah satu bandara tersibuk di Filipina, tetap tutup karena pesawat yang mogok di ujung satu-satunya landasan pacu yang dapat digunakan di sana.

Peristiwa menakutkan itu mendorong permintaan maaf terbuka dari presiden Korean Air. Salah satu maskapai penerbangan paling terkemuka di Asia tersebut juga berjanji akan mengambil langkah-langkah guna mencegahnya terulang kembali.

"Kami selalu memprioritaskan keselamatan dalam semua operasi kami, dan kami benar-benar menyesal atas stres dan ketidaknyamanan yang dialami para penumpang kami," kata Presiden Korean Air Woo Keehong dalam sebuah pernyataan.

 

Pembatalan 50 Lebih Penerbangan

Korean Air
Pesawat maspakai Korean Air di Los Angeles International Airport (LAX), Los Angeles, Amerika Serikat, 29 Oktober 2019. (DANIEL SLIM / AFP)

Para pejabat Filipina mengatakan bahan bakar pesawat yang tersisa akan disedot, sebelum memulai upaya memindahkan pesawat di ujung landasan pacu.

Selain itu, pihak berwenang juga membuat perhitungan apakah pesawat lain yang terdampar di bandara dapat diizinkan terbang keluar dengan aman.

Puluhan penerbangan dari dan ke Provinsi Cebu dibatalkan, termasuk penerbangan maskapai nasional Philippine Airlines, yang semula mengumumkan pembatalan lebih dari 50 penerbangan domestik.

Penyelidikan Filipina atas kecelakaan itu sedang berlangsung.

 

Upaya Mendarat Dua Kali

Maskapai penerbangan asal Korea Selatan (Korsel), Korean Air, Sabtu (29/7), resmi terbangi langit Lombok dari Bandara Incheon Seoul, Korsel.
Maskapai penerbangan asal Korea Selatan (Korsel), Korean Air, Sabtu (29/7), resmi terbangi langit Lombok dari Bandara Incheon Seoul, Korsel.

Pesawat Airbus A330 yang terbang dari Incheon, Korea Selatan, itu berupaya mendarat dua kali sebelum keluar landasan pacu pada upaya ketiganya, kata Korean Air Lines Co. dalam sebuah pernyataan.

"Semua penumpang selamat dan dilayani personel darat," kata Otoritas Penerbangan Sipil Filipina dalam sebuah pernyataan.

Pada tahun 1981, sebuah jet Boeing 747 Korean Air Lines keluar landasan pacu sewaktu lepas landas dari bandara internasional Manila dan tergelincir hingga berhenti di tepi jalan raya utama. Kecelakaan itu mencederai lebih dari selusin dari sekitar 350 orang di pesawat tersebut.

Pesawat Tergelincir dan Terbakar di Bandara Miami

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Ilustrasi pesawat (Pixabay)

Sebelumnya, sebuah pesawat jet yang membawa 126 orang --sejumlah media menyebut 130 penumpang dan 10 awak -- terbakar setelah mendarat pada Selasa 21 Juni 2022 di Bandara Internasional Miami ketika roda pendarat depan rusak, tetapi tidak ada cedera serius yang dilaporkan, kata pihak berwenang.

"Kebakaran terjadi akibat masalah pada roda pendarat di penerbangan RED Air yang tiba dari Santo Domingo, Republik Dominika, kata juru bicara Departemen Penerbangan Miami-Dade Greg Chin dalam email kepada The Associated Press yang dikutip Kamis (23/6/2022).

Tiga orang di pesawat jet MD-82 dibawa ke rumah sakit untuk perawatan luka ringan, tambahnya. Penumpang lain sedang diangkut dari pesawat ke terminal.

Miami-Dade Fire Rescue memposting di Twitter bahwa petugas pemadam kebakaran telah mengendalikan api dan mengurangi tumpahan bahan bakar.

"Orang-orang sangat ketakutan," kata penumpang RED Air Flight 203 Mauricio Davis kepada Miami Herald. "Orang-orang berpegangan pada kursi agar tidak berputar."

Penumpang bernama Paola Garcia mengatakan dia pikir dia akan mati.

"Saya mulai berlari dan melompat, dan saya pikir itu akan meledak," katanya kepada WSVN.

Pesawat berhenti di rumput di samping landasan pacu, kemudian disiram dengan bahan kimia untuk memadamkan api. Setidaknya tiga kendaraan pemadam kebakaran merespons. Kru darurat mencapai pesawat dalam satu setengah menit, menurut Wali Kota Miami-Dade County Daniella Levine Cava.

"Apa yang terjadi di sini adalah keajaiban," kata wali kota kepada wartawan.

Bandara mengalami beberapa penundaan penerbangan pada Selasa malam, pejabat bandara mengatakan dalam sebuah tweet, menambahkan penumpang diinstruksikan untuk memeriksa dengan maskapai penerbangan untuk rinciannya.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional memposting bahwa sebuah tim akan tiba di bandara pada hari Rabu untuk menyelidiki kebakaran akibat pesawat tergelincir tersebut. Enam+

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya