Liputan6.com, Jakarta - Sebuah cuplikan video yang menunjukkan percakapan antara Xi Jinping dan Justin Trudeau beredar di internet, menunjukkan sekilas Presiden China yang tampak menegur Perdana Menteri Kanada.
Dilansir dari BBC, Kamis (17/11/2022) dalam video yang direkam oleh seorang jurnalis di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua, Bali, tampak Xi Jinping dan Justin Trudeau berdiri saling berhadapan dan berbicara melalui penerjemah.
Baca Juga
Saat percakapan itu, Xi Jinping tampak menuduh Justin Trudeau membocorkan rincian pertemuan mereka.
Advertisement
"Semua yang kita diskusikan telah bocor ke surat kabar, dan itu tidak pantas" ujar Xi Jinping kepada Trudeau, yang diterjemahkan oleh seorang petugas penerjemah.
"Dan bukan itu cara percakapan dilakukan," sambungnya, di mana Xi Jinping juga mempertanyakan ketulusan Trudeau pada dialog mereka.
BBC melaporkan, pembicaraan itu dilakukan secara tertutup dan menjadi yang pertama bagi Xi Jinping dan Justin Trudeau dalam beberapa tahun.
Menanggapi Xi Jinping, Trudeau yang tampak tersenyum dan menganggukkan kepalanya mengatakan : "di Kanada kami percaya pada dialog yang bebas dan terbuka juga jujur, dan itulah yang akan terus kita miliki".
"Kami akan terus bekerja sama secara konstruktif, tetapi akan ada hal-hal yang tidak kita setujui," tambahnya.
Setelah respons Trudeau, Xi Jinping tampak mengakhiri percakapan itu dengan mengatakan "mari kita kondisikan terlebih dahulu," menjabat tangan PM Kanada dan kemudian berjalan meninggalkan titik percakapan tersebut.
Emmanuel Macron Bocorkan Pesan Khusus Xi Jinping soal Ukraina-Rusia, Ini Isinya
Ada pesan khusus yang dibahas oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama Presiden China Xi Jinping. Dan itu dibocorkan oleh Macron kepada media.
Macron menyebut, China akan “memainkan peran mediasi yang lebih signifikan dalam beberapa bulan mendatang”.
Terutama soal perang di Ukraina. Macron juga mengumumkan niatnya untuk mengunjungi Beijing pada awal tahun 2023, katanya saat menyampaikan press briefing bersama media nasional dan asing di Media Center KTT G20, Rabu (16/11/2022).
Pemimpin China Xi Jinping "dengan sangat jelas mengungkapkan" keinginannya untuk de-eskalasi di Ukraina, menurut Presiden Prancis.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyampaikan pesan belasungkawa atas meninggalnya korban jiwa atas insiden serangan di Polandia. Rusia dituding telah melakukan serangan tersebut saat KTT G20 berlangsung.
“Belasungkawa kami sampaikan atas ledakan di Polandia. Ini adalah hal yang berat,” ujar Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan KTT G20 memiliki tanggung jawab untuk mengirimkan “pesan yang sangat jelas untuk menghindari eskalasi” atas insiden rudal mematikan di Polandia.
Advertisement
Ruang Konvergensi
Macron juga menyebut, pemimpin dunia memiliki peran untuk "mengirimkan pesan yang sangat jelas untuk menghindari eskalasi dan untuk mempertahankan perdamaian dan untuk menghindari perpecahan dunia," kata Macron.
Dia menambahkan bahwa ada "ruang konvergensi” di antara para pemimpin G20 yang berkumpul, termasuk China dan India, untuk mendorong Rusia menuju de-eskalasi di Ukraina.
Serangan rudal di Polandia tepatnya di perbatasannya dengan Ukraina menewaskan dua orang, menandai pertama kalinya negara NATO diserang secara langsung selama konflik.
Macron mengatakan bahwa dia juga telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky soal serangan 80 sampai 100 rudal Rusia yang menargetkan struktur sipil di Ukraina.