Badai Salju di Amerika Serikat Makin Parah, 17 Orang Tewas

Badai salju di Amerika Serikat (AS) menewaskan sedikitnya 17 orang dan menyebabkan lebih dari 1,7 juta rumah dan tempat kerja tanpa aliran listrik.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Des 2022, 13:02 WIB
Diterbitkan 25 Des 2022, 13:02 WIB
Badai Salju Selimuti Pantai Timur AS
Orang-orang menyeberang jalan selama badai salju di bagian Bushwick di wilayah Brooklyn di New York, Sabtu (29/1/2022). Orang-orang dari New York City hingga Maine terbangun karena salju tebal dan angin kencang saat badai Nor'easter yang kuat melanda. (AP Photo/Brittainy Newman)

Liputan6.com, Jakarta - Badai salju di Amerika Serikat (AS) menewaskan sedikitnya 17 orang dan menyebabkan lebih dari 1,7 juta rumah dan tempat kerja tanpa aliran listrik, demikian disebutkan oleh media lokal dan National Weather Service (NWS).

NWS mengumumkan bahwa angin beku yang datang dari Kutub Utara memengaruhi sekitar dua pertiga negara, akan terus berdampak signifikan di bagian tengah dan timur negara itu pada akhir minggu.

Dikutp dari laman NST.com.my, Minggu (25/12/2022), setidaknya 17 orang tewas dan banyak lainnya terluka dalam kecelakaan lalu lintas.

Sementara pihak berwenang memperingatkan bahwa jarak pandang turun karena badai salju, dengan hembusan angin mencapai 115 kilometer (71 mil) per jam di beberapa wilayah, menurut laporan media.

Menurut situs Power Outage, lebih dari 1,7 juta rumah dan tempat bisnis di seluruh negeri tanpa listrik.

Sementara para pejabat memperingatkan bahwa mungkin diperlukan waktu berhari-hari untuk memulihkan pasokan listrik.

Keadaan darurat telah diumumkan di beberapa negara bagian, termasuk New York, Virginia, Kentucky, Georgia, North Carolina, dan Oklahoma.

Presiden AS Joe Biden mendesak warga untuk memperhatikan peringatan tersebut.

Situs pelacak penerbangan FlightAware melaporkan bahwa lebih dari 8.000 penerbangan dibatalkan dan lebih dari 25.000 penerbangan ditunda menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.

Di AS, pada 21 Desember, badan pelaporan cuaca nasional dan lokal telah memperingatkan kondisi cuaca dingin dan bersalju parah yang dapat dilihat "sekali dalam satu generasi".

Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional mengumumkan bahwa kondisi cuaca dingin yang belum pernah dialami dalam 40 tahun terakhir semakin dekat di beberapa bagian negara.

8 Orang Tewas Akibat Hujan Salju Lebat di Jepang

Ilustrasi badai, salju
Ilustrasi badai dalam hidup. (Photo by Joris Molenaar on Unsplash)

Hujan salju lebat di Jepang telah menewaskan sedikitnya delapan orang, demikian yang dilaporkan lembaga penyiaran nasional NHK pada Jumat (23 Desember), mengutip Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jepang.

Salju tebal di seluruh Jepang utara dan barat telah mendorong pejabat cuaca untuk meminta penduduk tetap waspada terhadap badai salju musim dingin, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (24/12/2022).

Jepang saat ini sedang mengalami pola tekanan musim dingin, dengan badan cuaca memperingatkan gangguan lalu lintas, badai salju, dan gelombang tinggi, demikian yang dilaporkan berita Kyodo.

Para pejabat mengatakan delapan kematian itu terjadi di lima prefektur - Hokkaido, Akita, Yamagata, Niigata dan Ishikawa, menurut NHK.

Seorang wanita berusia 20-an ditemukan tewas di dalam mobil yang terkubur salju di Prefektur Niigata pada Selasa. Petugas menduga dia meninggal karena keracunan karbon monoksida setelah pipa knalpot mobil terhalang salju.

Tiga orang berusia di atas 80 tahun tewas dalam kecelakaan di Prefektur Niigata saat mencoba membersihkan salju dari sekitar rumah mereka.

Di Prefektur Akita, Jepang utara, seorang pria berusia 80-an ditemukan tewas pada Rabu, terkubur di bawah salju. Seorang pria lain berusia 70-an di prefektur itu meninggal saat mencoba membersihkan salju dari atap rumahnya pada hari Senin.

Para pejabat menambahkan bahwa 19 orang terluka parah dan 26 lainnya menderita luka ringan dalam kecelakaan terkait salju di enam prefektur.

Catatan Hujan Salju Terus Diperbarui

Ilustrasi badai salju. Photo: Unsplash/Maksym Sirman
Ilustrasi badai salju. Photo: Unsplash/Maksym Sirman

Beberapa kota barat mengamati rekor hujan salju, lapor berita Kyodo. Ini termasuk pulau utama barat Shikoku, Okuizumo di Prefektur Shimane, serta Kitahiroshima dan Shobara di Prefektur Hiroshima.

Engaru di Hokkaido, pulau utama paling utara Jepang, memperbarui rekor hujan saljunya pada bulan Desember dengan mencatat lebih dari 80cm dalam periode 24 jam hingga Jumat pagi.

Badan cuaca memperingatkan orang-orang di Prefektur Ishikawa bahwa mereka mungkin terpengaruh oleh gangguan lalu lintas.

Beberapa layanan kereta peluru di ibu kota prefektur Kanazawa sempat terganggu ketika salju bertiup ke pintu peron.

Japan Airlines membatalkan 59 penerbangan dan All Nippon Airways membatalkan 41, masing-masing mempengaruhi sekitar 3.750 dan 1.470 penumpang, lapor Japantimes.

Menurut berita Kyodo, Badan Meteorologi Jepang mengatakan pihaknya memperkirakan cuaca buruk akan berlanjut hingga Senin, bergerak dari utara dan timur negara itu ke barat.

Banjir di Malaysia

Ilustrasi badai, salju
Ilustrasi badai dalam hidup. (Photo by Elijah Chen on Unsplash)

Banjir bandang dapat melanda Johor, Pahang, Perak, Selangor, Terengganu, dan Sabah dalam waktu 24 jam jika terjadi hujan lebat atau badai petir yang signifikan, kata otoritas prakiraan banjir Malaysia, Kamis (22 Desember).

Dilansir Channel News Asia, Kamis (22/12/2022), Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir Nasional (PRABN) Departemen Drainase dan Pengairan (DID) mengatakan dalam surat pemberitahuan yang dikeluarkan pada pukul 7 pagi bahwa warga, terutama yang berada di daerah berisiko tinggi, harus mengikuti instruksi dari pihak berwenang atau lembaga penanggulangan bencana.

Hujan muson yang saat ini mempengaruhi Terengganu dan Kelantan bergeser ke arah Johor, dan penduduk di negara bagian bersiap menghadapi banjir, situs berita Malaysia The Star melaporkan.

Jumlah korban banjir di posko-posko di Terengganu dan Kelantan merupakan yang tertinggi.

Di Terengganu, Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Negara mengatakan, jumlah korban banjir terus bertambah dari 36.009 orang pada tengah malam menjadi 36.231 orang pada pagi ini. Jumlahnya menurun di Kelantan, tetapi tetap di atas 30.000 orang.

Ada kurang dari 50 korban di tiga negara bagian lain, yaitu Johor, Pahang dan Perak.

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya