3 Warga Israel Terluka dalam Penembakan di Tel Aviv, Pelaku Pria Palestina Tewas

Polisi Israel menganggap penembakan yang terjadi di pusat Tel Aviv pada Kamis (9/3/2023) malam waktu setempat sebagai serangan teror.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Mar 2023, 07:31 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2023, 07:30 WIB
Ilustrasi Konflik Israel Palestina (2)
Ilustrasi Konflik Israel Palestina

Liputan6.com, Tel Aviv - Tiga orang terluka dalam penembakan di dekat sebuah kafe di pusat Tel Aviv, Israel, pada Kamis (9/3/2023) malam.

Polisi mengatakan, penyerang Palestina melepaskan tembakan ke arah orang-orang di luar kafe di sudut Jalan Dizengoff dan Jalan Ben Gurion, daerah yang biasanya ramai pada Kamis malam. Dia kemudian melarikan diri dari tempat kejadian sambil menembaki orang lain di daerah tersebut, sebelum akhirnya tewas dalam baku tembak.

"Seorang korban dalam kondisi kritis tetapi stabil setelah menjalani operasi dan masih berjuang untuk hidupnya," kata dokter di Pusat Medis Ichilov, tempat para korban luka dirawat seperti dilansir The Times of Israel, Jumat (10/3/2023).

Layanan ambulans Magen David Adom menyebutkan bahwa dua lainnya masing-masing dalam kondisi serius dan sedang. Ada dua lainnya yang juga dibawa ke rumah sakit akibat gangguan kecemasan.

Polisi mengatakan, mereka menganggap penembakan itu sebagai serangan teror.

Rekaman yang beredar menunjukkan, seorang pria berjaket hitam berjalan cepat di belakang tiga pria sebelum mengeluarkan pistol dan melepaskan tembakan ke arah mereka dari jarak dekat. Dia kemudian terlihat mencoba melarikan diri saat pengunjung kafe yang panik berlindung.

Pelaku penembakan diidentifikasi sebagai Mutaz Salah al-Khawaja yang berusia 23 tahun, seorang Palestina dari Kota Ni'lin di Tepi Barat, yang telah dua kali dipenjara di Israel.

Menurut petugas, pelaku ditembak mati oleh sejumlah orang bersenjata, termasuk dua petugas polisi yang berada di tempat kejadian, salah satunya sedang tidak bertugas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengakuan Hamas Soal Pelaku Penembakan di Tel Aviv

Melihat Upacara Kelulusan Pasukan Hamas Palestina
Anggota pasukan keamanan Hamas Palestina meneriakkan slogan-slogan saat berbaris dengan senapan kayu tiruan saat upacara kelulusan di Kota Gaza, Senin (21/2/2022). (AP Photo/Adel Hana)

Kelompok Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza mengaku bahwa al-Khawaja adalah anggota sayap bersenjatanya. Dia tidak memiliki izin masuk ke Israel ketika melancarkan penembakan itu.

Hamas menggarisbawahi bahwa penembakan yang dilakukan al-Khawaja merupakan respons alami terhadap serangan militer Israel yang mematikan baru-baru ini di Tepi Barat. Namun, Hamas tidak secara eksplisit mengaku bertanggung jawab atas penembakan tersebut.

Kepala Polisi Israel Kobi Shabtai mengatakan bahwa reaksi cepat dari orang-orang bersenjata mencegah situasi yang jauh lebih buruk.

"Kami sangat beruntung di sini," tutur Shabtai. "Reaksi cepat polisi dan warga di lokasi mencegah pembunuhan ratusan orang."

Dia mengklaim, polisi tahu bagaimana teroris memasuki negara itu secara ilegal tetapi menolak untuk memberikan rinciannya saat ini.

Segera setelah kejadian, Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan mereka memasuki Kota Ni'lin di Tepi Barat, dekat Ramallah, dengan target adalah rumah al-Khawaja. Penggerebekan terjadi setelah Menteri Pertahanan Yoav Gallant memerintahkan untuk "segera" mulai bekerja menghancurkan rumah teroris, meskipun kedatangan pasukan Israel kemungkinan hanya untuk melakukan survei.


Ketegangan Meningkat Antara Israel dan Palestina

Pemukim Israel Mengamuk di Tepi Barat, Ratusan Mobil Dibakar
Seorang pria Palestina berjalan di antara mobil-mobil yang hangus di tempat pembuangan sampah, di kota Hawara, dekat kota Nablus di Tepi Barat, Senin, 27 Februari 2023. Puluhan pemukim Israel mengamuk dengan kekerasan di Tepi Barat utara, membakar mobil dan rumah-rumah setelah dua pemukim dibunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina. (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Penembakan di Tel Aviv meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi antara Israel dan Palestina dalam beberapa pekan terakhir, di tengah siklus serangan Israel, serangan balas dendam Palestina, serta peningkatan kekerasan pemukim Yahudi.

Di tempat lain di Tepi Barat pada Kamis, beberapa peringatan infiltrasi dilaporkan terdengar di pemukiman Yahudi Beitar Illit setelah benda yang diduga alat peledak ditemukan di sebuah bus. Warga diperintahkan oleh Komando Front Depan militer untuk tetap di rumah dan mengunci pintu dan jendela sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Dalam peristiwa terpisah pada Kamis pagi, polisi Israel menewaskan tiga anggota Jihad Islam Palestina yang melepaskan tembakan ke arah mereka di Desa Jaba, Tepi Barat.

Serangan penembakan oleh al-Khawaja mengguncang Tel Aviv di tengah rangkaian protes terhadap rencana pemerintah Israel pimpinan Benjamin Netanyahu untuk melemahkan peradilan.

Sehubungan dengan penembakan, Wali Kota Tel Aviv Ron Huldai meminta pengunjuk rasa anti pemerintah untuk mengosongkan jalan-jalan agar polisi dapat mengamankan daerah tersebut.

PM Netanyahu sedang mengunjungi Italia pada saat penembakan terjadi.

"Kita akan terus membangun bangsa kita... memperdalam akar kita, dan membangun masa depan kita bersama. Sebagai saudara dan saudari," katanya, mengirimkan doa kepada mereka yang terluka dan memuji pasukan keamanan yang beroperasi di daerah tersebut.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel Tom Nides mentwit bahwa dia terkejut dengan serangan teroris yang berani di Tel Aviv yang menargetkan orang-orang yang tidak bersalah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya