Liputan6.com, Wellington - Seorang pasien telah meninggal akibat rabies dan menjadi kasus pertama di Selandia Baru.
Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengonfirmasi seorang pelancong luar negeri meninggal karena penyakit itu minggu lalu di Rumah Sakit Kota Auckland.
Baca Juga
Dilansir laman Mirror, Senin (3/4/2023), orang tersebut diyakini tertular di luar negeri dan didiagnosis serta dirawat di Selandia Baru.
Advertisement
Pasien telah dirawat di rumah sakit pada awal Maret dan ditangani dengan langkah-langkah pengendalian infeksi penuh.
Otoritas kesehatan meyakinkan penularan rabies dari orang ke orang jarang terjadi dan oleh karena itu tidak ada risiko bagi anggota masyarakat.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat kesehatan Selandia Baru mengatakan, "Sayangnya, pelancong luar negeri itu meninggal karena penyakit itu minggu lalu, tetapi orang ini tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi anggota masyarakat mana pun saat berada di Selandia Baru."
"Orang tersebut diduga menderita rabies ketika pertama kali dirawat di rumah sakit pada awal Maret sehingga ditangani dengan langkah-langkah pengendalian infeksi penuh saat berada di Rumah Sakit Kota Auckland dan di Rumah Sakit Whangārei, tempat ia pertama kali didiagnosis," ujarnya.
Penularan Rabies
Direktur Kesehatan Masyarakat di Selandia Baru, Dr Nick Jones, telah memperingatkan bahwa para pelancong harus menyadari bahwa ribuan kasus rabies dilaporkan di dunia setiap tahun.
Dia mengatakan bahwa kasus tersebut seringkali terjadi dari negara mereka berasal.
Rabies biasanya tertular ketika seseorang digigit hewan yang terinfeksi dan mengeluarkan air liur. Masyarakat disarankan untuk segera berobat setelah terkena gigitan, karena jika tidak, bisa berakibat fatal.
Mereka yang tinggal di Selandia Baru dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi rabies jika bepergian ke negara-negara dengan tingkat kasus rabies yang tinggi.
Advertisement