Cuaca Semakin Panas, Malaysia Izinkan Para Siswa Tak Pakai Seragam Sekolah

Lantaran masalah cuaca di Malaysia semakin panas, Kementerian Pendidikan Malaysia perbolehkan siswanya memakai baju atletik agar nyaman selama cuaca yang panas.

oleh Alycia Catelyn diperbarui 04 Mei 2023, 09:21 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2023, 09:21 WIB
Ilustrasi bendera Malaysia. (Freepik)
Ilustrasi bendera Malaysia. (Freepik)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mengingat cuaca panas yang berkelanjutan di beberapa negara bagian Malaysia, kementerian pendidikan negara itu telah setuju untuk mengizinkan siswa dan guru mengenakan pakaian atletik ke sekolah.

Wakil Direktur Jenderal Pendidikan Operasional Sekolah Malaysia Norisah Suhaili mengatakan dalam surat tertanggal 2 Mei 2023 bahwa keputusan itu dibuat untuk memastikan kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan siswa, guru, serta administrator sekolah.

Norisah mengatakan cuaca panas saat ini dapat memicu gelombang panas, yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti hipertermia, heatstroke atau sengatan panas, dan dehidrasi.

"Dengan mempertimbangkan keadaan tersebut, Kementerian Pendidikan setuju untuk memberikan izin khusus kepada siswa, guru, dan staf pendukung lainnya untuk menggunakan pakaian olahraga yang sopan selama cuaca panas," ujar Norisah, demikian dikutip dari Channel News Asia, Rabu (3/5/2023).

"Langkah ini tidak akan memberatkan siswa atau orang tuanya karena siswa memiliki pakaian olahraga sendiri untuk pendidikan jasmani."

Baru bulan lalu, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Muhammad Radzi Abu Hassan mengatakan bahwa total lima kasus penyakit terkait panas telah terdeteksi di Malaysia.

Malay Mail melaporkan ia mengatakan bahwa dari total, dua kasus di Kelantan telah menyebabkan kematian dua anak karena dehidrasi parah dan sengatan panas.

Tiga kasus yang tersisa semuanya terdeteksi di Sarawak. Dua dari kasus dilaporkan mengalami kram panas, sementara yang lainnya adalah kasus kelelahan akibat panas.

Menurut laporan oleh The Star bulan lalu, Departemen Meteorologi Malaysia memperkirakan suhu berkisar sekitar 35 derajat Celcius di sebagian besar negara setiap hari hingga awal Mei.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menkes Malaysia Imbau Warganya untuk Batasi Aktivitas Luar Akibat Kabut dan Cuaca Panas

Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)
Ilustrasi bendera Malaysia. (Pixabay)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Malaysia Zaliha Mustafa telah menyarankan masyarakat untuk membatasi waktu mereka di luar rumah dan menggunakan masker. Hal itu disebabkan karena cuaca panas dan kabut yang secara bersamaan mulai memengaruhi Malaysia.

Zaliha juga mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas fisik berat selama musim panas dan berkabut karena dapat meningkatkan risiko penyakit.

"Saat ini negara kita sedang dilanda cuaca panas yang berdampak pada kualitas udara dan suhu lingkungan di beberapa daerah," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu, 19 April 2023.

Dalam keterangannya itu, Zaliha mengimbau masyarakat untuk menutup jendela agar partikel kabut tidak masuk ke dalam rumah atau bangunan serta menghindari aktivitas seperti merokok yang dapat meningkatkan polutan udara dalam ruangan.

The air pollution index (API) atau pembacaan indeks polusi udara di atas 100 dianggap tidak sehat, sedangkan tingkat di atas 200 dianggap sangat tidak sehat. Pembacaan lebih dari 300 biasanya dianggap berbahaya.

Pada pukul 16.00 pada Rabu, 19 April, semua 68 wilayah di Malaysia yang memiliki stasiun pengukur indeks udara dilaporkan memiliki pembacaan sedang antara 51 dan 100, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (20/4/2023).

Baca selebihnya di sini...


Gelombang Panas di Asia Picu Banyak Kematian dan Paksa Sekolah Tutup

Ilustrasi gelombang panas. (Unsplash)
Ilustrasi gelombang panas. (Unsplash)

Fenomena gelombang panas yang semakin marak ini telah melanda sebagian besar Asia. Kondisi tersebut menyebabkan kematian dan penutupan sekolah di India, dan suhu yang memecahkan rekor di China.

Maximiliano Herrera, seorang ahli iklim dan sejarawan cuaca, menggambarkan suhu tinggi yang tidak biasa sebagai "gelombang panas April terburuk dalam sejarah Asia".

Di China, media lokal melaporkan bahwa rekor suhu untuk bulan April telah diamati di banyak lokasi, termasuk Chengdu, Zhejiang, Nanjing, Hangzhou, dan area lain di wilayah delta Sungai Yangtze.

Menurut Herrera, suhu panas yang tidak biasa juga telah dilaporkan di Asia Tenggara, termasuk di Luang Prabang, Laos, yang mencatat 42,7 derajat Celsius minggu ini, suhu tertinggi yang dapat diandalkan dalam sejarahnya, dilansir dari The Guardian, Kamis (20/4/2023).

Di Thailand, departemen meteorologi mengatakan suhu mencapai 44,6 derajat Celsius di Provinsi Tak pada Sabtu 15 April 2023, menyamai rekor sebelumnya yang dicapai di Mae Hong Son pada 28 April 2016. Rekor itu tidak termasuk dalam statistik ringkasan resmi pemerintah, yang melaporkan suhu di Tak pada 44,6 derajat Celcius.

Baca selebihnya di sini...


Beberapa Fakta Gelombang Panas

Ilustrasi gelombang panas. (Pixabay)
Ilustrasi gelombang panas. (Pixabay)

Untuk mengetahui lebih mengenai gelombang panas, maka perlu ketahui beberapa fakta mengenainya.

Gelombang panas terbentuk saat udara terperangkap dan area yang terkena dampak dapat mengalami suhu panas yang menyengat. Suhu yang luar biasa hangat berlangsung setidaknya dua hari dan dalam kasus ekstrem dapat berlangsung beberapa minggu.

Kelelahan akibat kepanasan dari gelombang panas pun dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah jika tindakan pencegahan tidak segera dilakukan.

Menurut Program Riset Perubahan Global Amerika Serikat (AS), gelombang panas lebih sering terjadi daripada sebelumnya. Misal, kota-kota besar di AS rata-rata mengalami dua gelombang panas setahun pada 1960-an dan setidaknya enam kali setahun selama 2010-an.

Tidak hanya ada lebih banyak gelombang panas, tetapi durasi mantra panas tampaknya juga meluas. Pada 1960-an, gelombang panas rata-rata sekitar tiga hari, tetapi sekarang biasanya berlangsung empat hari.

Baca selebihnya di sini...

Infografis: Bumi Makin Panas, Ancaman Nyata Bagi Manusia (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Bumi Makin Panas, Ancaman Nyata Bagi Manusia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya