Awalnya Mengeluh Batuk, Pria Ini Kaget Hasil X-Ray Temukan Ribuan Telur Cacing Pita di Tubuh

Seorang dokter asal Brasil baru-baru ini mengejutkan jutaan orang di media sosial setelah memposting hasil rontgen seorang pria yang menderita sistiserkosis.

oleh Linda Sapira diperbarui 05 Mei 2023, 13:04 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2023, 13:04 WIB
Sinar X-ray dari tubuh pria (Tangkapan layar dari website odditycentral.com)
Sinar X-ray dari tubuh pria (Tangkapan layar dari website odditycentral.com)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang dokter asal Brasil baru-baru ini mengejutkan jutaan orang di media sosial setelah memposting hasil rontgen seorang pria yang menderita sistiserkosis.

Namun saat dicheck, tubuhnya penuh dengan telur cacing pita yang terkalsifikasi.

Mengutip dari odditycentral.com, Jumat (5/5/2023), pada Maret lalu Dokter Vitor Borin de Souza, seorang warga di Rumah Sakit das Clínicas di Botucatu, Sao Paulo, memposting hasil rontgen seorang pasien di Twitter untuk menunjukkan kepada para pengikutnya betapa buruknya infeksi cacing pita.

Dokter menjelaskan bahwa bintik-bintik putih yang terlihat di seluruh bagian tengah tubuh dan lengannya adalah telur cacing pita yang terkalsifikasi setelah infeksi parasit usus.

Pasien yang datang kepada dokter tersebut awalnya melakukan pemeriksaan setelah dirinya mengalami batuk terus menerus.

Meskipun telur cacing pita (cysticerci) tidak menimbulkan ancaman bagi kesehatan pria itu, tapi postingan ini menimbulkan kehebohan di media sosial Brasil.

"Lesi ini terkalsifikasi, jadi bukan sistiserkus yang dapat hidup," Dr. de Souza menjelaskan di Twitter. "Jika itu tidak menyebabkan ketidaknyamanan, hidup akan terus berjalan," tulisnya lagi. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cacing Pita Dianggap Langka

Penyakit Cacing Pita
Ilustrasi Cacing Pita Credit: unsplash.com/CDC

Dianggap langka di Brasil, dengan kurang dari 150 ribu kasus per tahun, sistiserkosis adalah penyakit yang disebabkan oleh menelan telur cacing pita.

Hal ini biasanya terjadi pada inang perantara cacing pita, yang biasanya terdapat di babi dan sapi, tetapi manusia kadang-kadang bisa menjadi inang perantara juga, yang berarti hampir semua organ mereka dapat dihinggapi telur parasit.

Tentu saja hal ini mengerikan untuk dibayangkan, tetapi lebih sulit untuk dilihat, sistiserkosis menjadi perhatian nyata di negara-negara lain, di mana aturan dasar kebersihan sering diabaikan.

Meskipun organ mana pun dapat terinfeksi sistiserkus, sejauh ini otaklah yang paling bermasalah. Neurocysticercosis menyebabkan 50.000 kematian per tahun dan merupakan penyebab paling umum dari epilepsi yang didapat di seluruh dunia.

Penelitian telah menunjukkan bahwa sistiserkosis masif seperti kasus yang ditampilkan dalam sinar-X Dr. Souza terjadi pada pasien imunosupresi yang memiliki sistem kekebalan yang lebih rentan.


Mengeluh Sakit Perut, Ada Cacing Parasit Tumbuh di Dalamnya

Cacing pita sepanjang 2,8 meter ditemukan di dalam tubuh seseorang di Singapura pada 2016. Temuan itu menjadi salah satu contoh kasus infeksi parasit yang cukup mengkhawatirkan di SIngapura (sumber: Departemen Mikrobiologi Singapore General Hospital)
Cacing pita sepanjang 2,8 meter ditemukan di dalam tubuh seseorang di Singapura pada 2016. Temuan itu menjadi salah satu contoh kasus infeksi parasit yang cukup mengkhawatirkan di SIngapura (sumber: Departemen Mikrobiologi Singapore General Hospital)

Bukan hanya pria asal brazil yang ditemukan cacing di dalam tubuhnya, seorang pria asal New Delhi, India juga mengalami sakit perut, diare dan muntah sepanjang hari. Hingga akhirnya ia memeriksakan diri ke rumah sakit setempat dan dokter menemukan bahwa kadar sel darah putih dan hemoglobinnya sangat tinggi.

Penyebab sakit perut pria ini belum juga bisa diketahui. Maka pria tersebut melakukan tes darah juga pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan ultrasonografi (USG) pada vena kava inferiornya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, betapa terkejutnya ia melihat ada struktur tubular yang "bergerak dengan gerakan melengkung" di dalam perutnya.

Setelah dianalisis dengan sampel tinja pria tersebut maka dokter mengidentifikasi pelakunya adalah Ascaris lumbricoides, spesies cacing gelang umum yang dikenal dapat menyusup ke saluran usus, dilansir dari NYPost.

Kejadian ini dirilis dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal Of Medicine.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cacing ini bisa masuk dari konsumsi telur yang tidak matang, memasukkan tangan kotor ke dalam mulut, mengonsumsi. 

Baca selengkapnya di sini... 


Ngeri, Otak Wanita Ini Diserang Cacing Parasit Usai Makan Puding Darah Mentah

Wanita Makan Darah dan Daging Mentah
Otak Wanita Ini Diserang Cacing Parasit Usai Makan Puding Darah Mentah (Sumber: Siakap Keli, Ilustrasi Pexels)

Berbicara mengenai cacing parasit, seorang perempuan berusia 58 tahun asal Hanoi, Vietnam dibawa ke rumah sakit setelah jatuh sakit akibat makan makanan "khusus". Setelah menjalani pemeriksaan, dia ternyata terinfeksi oleh cacing parasit yang menetap di otaknya setelah memakan puding yang terbuat dari darah mentah. 

Menurut The Mirror, puding yang dimaksud merupakan makanan khas setempat yang dikenal sebagai Tiet Canh. Makanan daerah ini terbuat dari darah mentah yang dicampur dengan daging matang. Menu makanan itu disiapkan oleh wanita itu sendiri. 

Namun anehnya, wanita yang tidak disebutkan namanya itu menderita sakit kepala parah dan jatuh beberapa kali di dalam rumahnya. Dokter di Rumah Sakit Dan Van Ngu mendeteksi keberadaan cacing parasit di bawah kulit lengan dan kaki wanita serta di otaknya.

"Ketika mereka dibawa ke rumah sakit untuk menerima perawatan yang tepat, semuanya sudah terlambat dan cacing parasit mungkin telah melukai otaknya” kata Dr Tran Huy Tho. 

Baca selengkapnya di sini... 

Infografis Cacing Dalam Sarden
Infografis Cacing Dalam Sarden (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya