Pita Limjaroenrat Optimistis Jadi PM Thailand Pasca Move Forward Menang Pemilu

Kepada para pendukungnya, Pita mengklaim bahwa mereka memiliki cukup dukungan dari sekutu politik untuk membentuk pemerintahan mayoritas. Namun, militer yang kuat di Thailand akan menjadi tantangan utamanya untuk menduduki kursi perdana menteri.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 15 Mei 2023, 22:29 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2023, 22:29 WIB
Politikus Thailand Pita Limjaroenrat ketua Partai Move Forward. (Dok. AFP)
Politikus Thailand Pita Limjaroenrat ketua Partai Move Forward. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Bangkok - Pita Limjaroenrat berterima kasih kepada kerumunan besar pendukungnya yang berpakaian oranye di jalan-jalan Bangkok pada Senin (15/5), setelah partai progresifnya, Move Forward, memenangkan pemilu Thailand 2023.

"Halo Thailand," sapa pria berusia 42 tahun yang berdiri di atas truk pickup itu seperti dikutip dari Channel News Asia.

Para pendukungnya dilaporkan membalas dengan meneriakkan, "Halo, Pak Perdana Menteri!"

"Saya sangat senang mengumumkan kepada Anda semua bahwa hari baru sudah tiba, hari baru yang cerah dengan harapan," kata Pita yang merupakan mantan direktur eksekutif Grab Thailand itu.

Kemenangan Move Forward dalam pemungutan suara pada Minggu (14/5), dinilai mengejutkan. Pasalnya, partai tersebut baru dibentuk tiga tahun lalu menyusul pembubaran pendahulunya, Future Forward, oleh Mahkamah Konstitusi.

Melalui kemenangan dalam pemungutan suara pada Minggu, Move Forward berhasil mengalahkan partai politik besar Thailand seperti Pheu Thai yang dimiliki keluarga Thaksin Shinawatra serta sekutu militer, Palang Pracharat dan United Thai Nation.

"Bagi orang-orang yang tidak pernah mengira ada harapan di negeri ini, mereka yang mungkin sudah menyerah atau putus asa, mereka yang merasa keberadaannya tidak diperhatikan dan suaranya tidak terdengar, hari ini adalah jawaban bagi Anda semua," ujar Pita.

"Apapun mungkin terjadi di negara kita ketika kita semua bekerja sama... Merupakan kehormatan tertinggi dalam hidup saya untuk dapat melayani Anda semua. Saya berjanji bahwa ketika kami bangun setiap pagi, kami akan benar-benar berjuang untuk kalian semua."

Dukungan yang Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)

Kepada para pendukungnya, Pita mengklaim bahwa mereka memiliki cukup dukungan dari sekutu politik untuk membentuk pemerintahan mayoritas.

Saat ini, koalisi tersebut beranggotakan lima partai oposisi yaitu Move Forward, Pheu Thai, Prachachat, Thai Sang Thai dan Seri Ruam Thai, ditambah satu pendatang baru – Partai Adil.

Bersama-sama mereka memiliki 309 anggota parlemen, lebih dari setengah dari 500 kursi Dewan Perwakilan Rakyat.

Namun, bagaimanapun, masih ada ketidakpastian apakah Pita akan menduduki jabatan perdana menteri.

Di bawah konstitusi Thailand saat ini, pemilihan perdana menteri melibatkan dewan perwakilan rakyat dan 250 anggota senat. Kandidat perdana menteri harus disetujui oleh lebih dari setengah majelis gabungan.

Itu berarti Move Forward harus mengonsolidasikan setidaknya 376 suara agar Pita dapat menjadi perdana menteri dan membentuk pemerintahan.

"Siapa pun yang ingin menentang konsensus rakyat dan suara Anda, beri tahu mereka bahwa itu tidak akan menguntungkan siapapun," kata Pita di hadapan para pendukungnya.

Sebelum mengakhiri pidatonya, Pita menyampaikan aspirasinya bagi masa depan Thailand.

"Kami tidak akan pernah membiarkan kesempatan seperti ini sia-sia atau terbang jauh. Kita harus membangun Thailand yang kita cintai, yang penuh dengan harapan dan impian semua orang," ujarnya. "Sebentar lagi kita akan memiliki perdana menteri berikutnya bernama Pita Limjaroenrat dan kita akan mengubah negara ini bersama-sama."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya