18 Juni 1972: Total 118 Orang Tewas akibat Pesawat Jatuh 3 Menit Usai Lepas Landas di Inggris

Seluruh penumpang tewas, pesawat diketahui gagal menjaga kecepatan dan jatuh tiga menit setelah lepas landas.

oleh Yasmina Shofa Az Zahra diperbarui 18 Jun 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2023, 06:00 WIB
Penumpang Gelap dari Kenya Mendarat Selamat Setelah Bersembunyi 11 Jam di Roda Pesawat
Ilustrasi roda pesawat. (dok. Joël Super/Pexels.com)

Liputan6.com, London - Tepat 51 tahun lalu, 118 nyawa hilang setelah pesawat yang baru lepas landas tiga menit dari bandara London Heathrow terjatuh.

Melansir BBC, Sabtu (17/6/2023), Penerbangan BE548 itu jatuh setelah awak pesawat gagal mempertahankan kecepatan yang aman setelah lepas landas.

Kecelakaan pada tanggal 18 Juni 1972 tersebut menjadi salah satu bencana udara terburuk di Inggris.

Tidak ada yang selamat ketika pesawat jatuh, mengutip The Guardian.

Pesawat BEA Trident tersebut menabrak tanah kosong hanya beberapa meter dari bypass Staines di pinggiran Bandara Heathrow-London.

Area tempat pesawat jatuh hanya selebar tidak lebih dari 91,4 meter.

Saat itu, roda pesawat telah ditarik dan sedang proses meningkatkan ketinggian sampai akhirnya tiba-tiba terjatuh.

Pesawat melewati kabel listrik bertegangan tinggi dan melintasi bagian atas mobil sebelum bagian bawahnya menabrak. Burung besi itu kemudian meluncur melintasi lapangan berlumpur dan menabrak barisan pohon di tepi waduk.

Badan pesawat yang terbentur tanah mengakibatkan bagian belakang pesawat patah.

Manuver pesawat itu jatuh menunjukkan bahwa kemungkinan seluruh daya telah mati.

Kotak hitam pesawat ditemukan dan dibawa ke gudang bekas di bandara untuk inspeksi.

Penumpang pesawat tersebut berasal dari berbagai kewarganegaraan, mulai dari Inggris, Belgia, Irlandia, Afrika Selatan, Kanada, Jamaika, India, dan lainnya.

Ada sekitar 25 hingga 30 penumpang wanita, serta dua atau tiga anak.

Hanya Tiga Menit Mengudara

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Ilustrasi pesawat (Pixabay)

Trident, dengan nomor penerbangan BE 548 dan kode bernama G-ARPI, meninggalkan Heathrow pada pukul 17.02 waktu setempat dengan membawa 109 penumpang dan sembilan awak, kemudian jatuh pada pukul 17.06.

Departemen Perdagangan dan Industri mengatakan pesan terakhir pilot ke ground control datang dua menit setelah lepas landas. 

Pesan itu tidak menunjukkan adanya masalah apa pun.

Pilot memberikan informasi bahwa pesawatnya sedang mendaki ke ketinggian 6.000 kaki.

Setelah kecelakaan itu, puing-puing berserakan hingga radius hampir 366 meter di sekitar badan pesawat yang hancur. 

Ratusan orang berjuang menembus lumpur dan gerimis untuk melakukan evakuasi.

Banyak warga sekitar berbondong-bondong datang ke lokasi untuk melihat kekacauan yang terjadi di sana.

Cranley Onslow, Wakil Sekretaris Parlemen untuk Kedirgantaraan, yang pergi ke tempat kejadian, mengatakan bahwa masyarakat yang datang untuk melihat cukup mengganggu proses penyelamatan, mengakibatkan kawasan itu macet.

Barisan Panjang Jenazah

Ilustrasi mobil ambulans (Pixabay)
Ilustrasi mobil ambulans (Pixabay)

Kontrol bandara Heathrow membunyikan peringatan bencana skala penuh, dan semua peralatan darurat bandara, bersama dengan semua pemadam kebakaran, ambulans, dan mobil patroli polisi yang tersedia sejauh 12,8 km segera melaju ke tempat kejadian.

Sembilan rumah sakit di daerah itu bersiap untuk menerima para korban dan para dokter didatangkan untuk tugas darurat.

Tim pemadam kebakaran pertama datang dan bekerja sepanjang malam untuk melakukan proses evakuasi, mempertaruhkan nyawa mereka untuk bekerja di dekat bangkai pesawat yang berisi bahan bakar yang sangat mudah terbakar.

"Kekacauan yang mengerikan," ucap seorang dokter yang ditugaskan ke lokasi kejadian.

Saat polisi memblokir jalan di sekitarnya, tim penyelamat lainnya mulai merobohkan pagar agar ambulans dapat mencapai pesawat. 

Pada pukul tujuh malam, 70 mayat telah diangkat dari badan pesawat dan dibaringkan, membentuk satu barisan panjang di lapangan.

Beberapa dari korban meninggal sewaktu tim penyelamat hendak membawanya ke ambulans atau bahkan sudah dalam perjalanan menuju rumah sakit.

MH370 dan 27 Kecelakaan Pesawat Mematikan dalam 10 Tahun Terakhir, 4 dari Indonesia

Kopilot Yeti Airlines yang Jatuh di Nepal Susul Suami yang Meninggal Duluan karena Kecelakaan Pesawat
Bangkai pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Pokhara, Nepal, Minggu, 15 Januari 2023. (dok. PRAKASH MATHEMA / AFP)

Dalam kurun waktu 10 tahun ke belakang, tak jarang kecelakaan udara terjadi. Berikut, rangkuman beberapa insiden terburuk:

Sembilan tahun sudah petaka pesawat Malaysia Airlines MH370 tak terpecahkan.

Nasib 239 orang, para penumpang dan awak Malaysia Airline MH370 yang lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur dan tak pernah sampai tujuan ke Beijing, China masih menjadi misteri.

Meski sudah ada sejumlah titik terang dengan temuan beberapa puing yang disebut-sebut sebagai bagian pesawat Malaysia Airlines itu, lokasi pasti keberadaan tak jua terkuak. Demikian pula dengan titik terakhir area celaka burung besi nahas tersebut.

Nasib penerbangan MH370 menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar dunia ketika menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014.

Selain Malaysia Airlines MH370, ada banyak kecelakaan fatal dalam sejarah penerbangan. Dalam dekade terakhir saja, kecelakaan udara dilaporkan telah menewaskan ribuan penumpang yang berasal dari sejumlah penjuru dunia

Baca selengkapnya di sini...

Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer
Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya