Liputan6.com, Beijing - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Chengdu, China, pada 27-28 Juli 2023 dalam rangka memenuhi undangan Presiden Xi Jinping. Lawatan ini bertepatan dengan 10 tahun Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-China.
Dalam keterangan persnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menjelaskan bahwa pertemuan bilateral utamanya membahas penguatan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, mempertimbangkan pemakaian tenaga lokal, dan ramah lingkungan.
Baca Juga
"Dalam pertemuan, bapak presiden meminta akses pasar yang lebih banyak bagi produk-produk Indonesia. Presiden menyambut baik penandatanganan protokol impor, dalam hal ini impor China dari Indonesia, untuk tepung porang dan bubuk tabasheer dan mendorong pembaruan protokol dan peningkatan kuota impor sarang burung walet, serta penyelesaian protokol impor produk hasil laut Indonesia," ujar Menlu Retno seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (28/7).
Advertisement
China adalah mitra dagang terbesar Indonesia dengan nilai perdagangan tahun lalu mencapai lebih dari USD 133 miliar.
Beberapa tahun terakhir neraca perdagangan Indonesia-China semakin seimbang, bahkan tahun ini Indonesia mulai surplus.
Kerja Sama Bidang Kesehatan
Sementara itu, di bidang kesehatan, telah ditandatangani Plan of Action (PoA) untuk implementasi MoU Kerja Sama Kesehatan. Hal ini merupakan tindak lanjut MoU yang sudah ditandatangani pada tahun lalu.
"Pagi ini pak menkes melakukan pertemuan dengan lebih dari 30 pebisnis di bidang kesehatan sekaligus memfasilitasi match-making antar-bisnis dalam Indonesia-China Healthcare & Biotech Investment Forum. Pertemuan pak menkes menghasilkan sembilan MoU sektor swasta antara lain terkait: transfer teknologi, produksi vaksin termasuk halal vaccines, kemudian produksi alat diagnostik, dan manajemen sistem informasi kesehatan," terang Menlu Retno.
Presiden Jokowi dan Xi Jinping, ungkap Menlu Retno, juga mendorong penguatan kerja sama vaksin, genomik, dan bioteknologi untuk menghadapi kemungkinan pandemi baru, termasuk melalui pembangunan National Gene Bank dan pusat bioteknologi di Indonesia.
Advertisement
Kerja Sama Bidang Investasi
Di bidang investasi, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa minat investasi China ke Indonesia cukup besar. Hari ini Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan para investor China.
China merupakan investor terbesar kedua di Indonesia dengan nilai USD 8,2 miliar pada tahun lalu.
"Meski angkanya sudah besar, namun kita lihat potensi masih besar dan sangat potensial untuk ditingkatkan lebih jauh lagi. Berbagai sektor investasi yang berpotensi di antaranya energi hijau, fiberglass, kesehatan, dan petrokimia," kata Menlu Retno.
Tidak ketinggalan, Presiden Jokowi mengundang investasi China dalam Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Kunjungan Kerja Jokowi ke China Hasilkan 8 Kesepakatan
Lebih lanjut, Menlu Retno menyatakan bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke Chengdu menghasilkan delapan kesepakatan yaitu:
- Plan of Action dari MoU Kesehatan.
- Protokol pembukaan akses pasar untuk produk pertanian tepung porang.
- Protokol pembukaan akses pasar produk pertanian bubuk tabasheer.
- MoU riset & pengembangan industri plant breeding dan budi daya laut.
- MoU kerja sama saling tukar pengetahuan dan pengalaman untuk pembangunan IKN.
- MoU kerja sama "Two Countries, Twin Parks".
- MoU Kerja Sama Ekonomi dan Teknis.
- MoU kerja sama pendidikan bahasa Mandarin.
Di luar itu, sebut Menlu Retno, ada juga deliverables berupa komitmen investasi yang detailnya akan disampaikan segera setelah pertemuan bisnis.
Pada hari kedua kunjungannya, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan bisnis dengan berbagai investor China dan menghadiri pembukaan FISU World University Games.
Advertisement
Jokowi dan Xi Jinping Bahas Isu Regional dan Global
Jokowi dan Xi Jinping turut membahas isu regional dan global termasuk soal Indo-Pasifik.
"Bapak Presiden Jokowi menegaskan semua negara termasuk China harus jaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan," ujar Menlu Retno.
"Presiden menyampaikan bahwa rivalitas antara major powers harus dikelola agar tidak menimbulkan konflik yang merugikan kawasan. Beliau menyambut baik dimulainya kembali komunikasi antara China dan Amerika Serikat."
Selain itu, menurut Menlu Retno, Presiden Jokowi menyambut baik penyelesaian panduan percepatan negosiasi Code of Conduct di Laut Tiongkok Selatan.
"Terkait ASEAN, bapak presiden meminta dukungan China untuk implementasi konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific termasuk partisipasi BUMN dan sektor swasta China dalam ASEAN Indo-Pacific Forum yang akan diselenggarakan September mendatang di Jakarta," tutur Menlu Retno.
"Presiden Jokowi juga menyampaikan agar China dapat memberikan dukungan atas kesuksesan pelaksanaan East Asia Summit yang akan dilakukan pada September. Presiden Jokowi mengajak pula China bekerja sama memperjuangkan kepentingan negara berkembang di bidang sustainable tropical forestry and climate action dan mengundang partisipasi China pada World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024."