Liputan6.com, Sanaa - Pasukan Houthi di Yaman mengatakan pada hari Minggu (7/4/2024), mereka telah meluncurkan roket dan drone ke kapal-kapal Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Israel.
Hal tersebut menandai serangan terbaru Houthi yang ditujukan untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga
Kelompok yang bersekutu dengan Iran itu menuturkan mereka telah menargetkan sebuah kapal Inggris dan sejumlah fregat AS di Laut Merah, sementara di Laut Arab dan Samudera Hindia mereka telah menyerang dua kapal Israel yang menuju pelabuhan Israel.
Advertisement
Operasi tersebut terjadi selama 72 jam terakhir, kata juru bicara militer Houthi Yahya Saree, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai serangan tersebut. Demikian seperti dilansir CNA, Senin (8/4).
Inggris dan AS sendiri dilaporkan telah melancarkan serangan balasan terhadap kelompok Houthi.
"Pasukan AS menghancurkan sistem rudal permukaan-ke-udara bergerak di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi pada hari Sabtu," kata Komando Pusat AS (CENTCOM).
Pasukan AS juga menembak jatuh sebuah pesawat nirawak di atas Laut Merah, sebut pernyataan yang sama, seraya menambahkan bahwa sebuah kapal koalisi juga mendeteksi, menyerang dan menghancurkan satu rudal anti-kapal. Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan.
Sebelumnya, perusahaan keamanan Inggris Ambrey mengungkapkan telah menerima informasi yang menunjukkan bahwa sebuah kapal diserang pada hari Minggu di Teluk Aden.
"Kapal-kapal di sekitar disarankan untuk berhati-hati dan melaporkan aktivitas mencurigakan apa pun," kata perusahaan itu.
Namun, tidak disebutkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu atau rincian lebih lanjut.
Berdampak ke Pelayaran Global
Secara terpisah, Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO ) menuturkan sebuah rudal mendarat di dekat sebuah kapal di Teluk Aden pada hari Minggu.
"Nakhoda kapal melaporkan sebuah rudal menghantam perairan di dekat pelabuhan kapal," kata UKMTO dalam catatan peringatannya. "Tidak ada kerusakan pada kapal yang dilaporkan dan awak kapal dilaporkan selamat."
Namun, tidak disebutkan siapa yang menembakkan rudal tersebut atau rincian lebih lanjut. Belum jelas apakah serangan yang dilaporkan oleh badan-badan Inggris tersebut sama dengan insiden terbaru yang diklaim oleh Houthi.
Serangan Houthi telah mengganggu pelayaran global melalui Terusan Suez, memaksa perusahaan untuk mengubah rute ke perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal di Afrika bagian selatan.
Advertisement