Liputan6.com, Boston - Setelah menerima ginjal babi hasil rekayasa genetik pertama di dunia yang dianggap sebagai tonggak dalam sejarah medis, seorang pria berusia 62 tahun ini dikabarkan meninggal beberapa bulan kemudian.
Seperti dilansir dari CNN, Selasa (14/5/2024), Rick Slayman menerima ginjal tersebut di Massachusetts General pada Maret 2024 setelah didiagnosis dengan penyakit ginjal tahap akhir di tahun 2023. Rumah sakit tersebut menekankan bahwa tidak ada indikasi kematiannya yang disebabkan oleh transplantasi tersebut.
Baca Juga
Slayman yang merupakan seorang manajer di Departemen Transportasi Massachusetts, dipulangkan dari rumah sakit pada April 2024 setelah menjalani operasi atas rekomendasi dokternya yang memakan waktu empat jam.
Advertisement
Setelah melakukan operasi, para dokter mengatakan bahwa mereka yakin ginjal baru tersebut dapat bertahan selama bertahun-tahun, tetapi mereka mengakui bahwa masih banyak hal yang belum diketahui dalam transplantasi dari hewan ke manusia.
"Tuan Slayman akan selamanya dikenang sebagai simbol harapan bagi banyak transplantasi di seluruh dunia dan kami sangat berterima kasih atas kepercayaannya dan kesediaannya untuk memajukan bidang xenotransplantasi," kata Massachusetts General dalam sebuah pernyataan.
"Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan orang-orang tersayang Tuan Slayman saat mereka mengenang seseorang yang luar biasa dengan kedermawanan dan kebaikannya yang menyentuh semua orang yang mengenalnya."
Keluarga Slayman menggambarkan dirinya sebagai orang yang baik dan sangat berdedikasi kepada semua orang dalam hidupnya.
"Keluarga kami sangat terpukul dengan kepergian mendadak Rick yang kami cintai, tetapi merasa sangat terhibur mengetahui bahwa ia menginspirasi begitu banyak orang," ucap pernyataan keluarga. "Jutaan orang di seluruh dunia telah mengenal kisah Rick. Kami merasa, dan masih merasa terhibur oleh optimisme yang ia berikan kepada pasien yang sangat membutuhkan transplantasi."
Slayman telah menjadi pasien dalam program transplantasi rumah sakit selama 11 tahun, seperti yang ia katakan sebelumnya dalam sebuah pernyataan.
Ia dikabarkan menerima ginjal dari donor manusia pada tahun 2018, setelah hidup dengan diabetes dan tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun. Ginjal tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda kegagalan lima tahun kemudian, dan ia kembali menjalani dialisis pada tahun 2023.
"Saya melihat ini tidak hanya sebagai cara untuk membantu saya, tetapi juga sebagai cara untuk memberikan harapan bagi ribuan orang yang membutuhkan transplantasi untuk bertahan hidup," tulis Slayman dalam pernyataan tersebut.
Â
Â
Lebih dari Ribuan Orang Membutuhi Donor Organ
Direktur Pusat Toleransi Transplantasi Klinis Legorreta, Dr. Tatsuo Kawai, melakukan operasi terobosan ini pada Maret 2024 dan diiringi tepuk tangan di ruang operasi.
Di Amerika Serikat, kebutuhan organ jauh melebihi jumlah yang tersedia. Menurut Jaringan Pengadaan dan Transplantasi Organ, lebih dari 100.000 orang saat ini menunggu donor organ.
Para ahli telah lama meneliti cara yang aman dan berhasil mentransplantasikan organ hewan ke manusia, yang mereka yakini dapat membantu mengatasi kekurangan organ.
Sebelum transplantasi Slayman dilakukan, hanya hanya ada dua transplantasi menggunakan organ babi yang telah dilaksanakan, keduanya merupakan transplantasi jantung yang dilakukan di bawah penggunaan yang berhati-hati. Kedua pasien kemudian meninggal beberapa minggu setelah menerima jantung tersebut.
Advertisement
Pionir Sejati dalam Donor Ginjal Hewan
Perusahaan bioteknologi yang menyediakan ginjal babi hasil rekayasa genetik, EGenesis, menyebut Slayman sebagai "pionir sejati" dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (11/5) malam.
"Kami sangat berterima kasih kepada Tuan Slayman dan keluarganya dan kami akan menghormati warisannya serta kontribusi yang tak ternilai bagi sains dan kedokteran dengan melanjutkan upaya kami untuk memajukan xenotransplantasi bagi jutaan pasien di seluruh dunia yang membutuhkan organ penyelamat jiwa," tambah perusahaan tersebut.
Keluarga Slayman juga mengucapkan terima kasih kepada tim perawatan di seluruh Massachusetts General dalam sebuah pernyataan.
"Setelah transplantasinya, Rick mengatakan bahwa salah satu alasan dia menjalani prosedur ini adalah untuk memberikan harapan bagi ribuan orang yang membutuhkan transplantasi untuk bertahan hidup. Rick mencapai tujuan itu dan harapan serta optimisme beliau akan terus bertahan selamanya. Warisannya akan menjadi inspirasi bagi pasien, peneliti, dan profesional kesehatan di mana pun," ungkap keluarganya.