Pengakuan Penumpang Singapore Airlines yang Alami Tubulensi Parah: Semua Terjadi Kurang dari 10 Detik

Dzafran Azmir menyebut turbulensi tersebut mengejutkan banyak orang. Bahkan, mereka yang sudah tertidur kebanyakan mengalami dampaknya lantaran tidak dapat merespons turbulensi parah tersebut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Mei 2024, 13:03 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2024, 12:09 WIB
Ilustrasi maskapai Singapore Airlines. (dok. Singapore Airlines)
Ilustrasi maskapai Singapore Airlines. (dok. Singapore Airlines)

Liputan6.com, Singapura - Dzafran Azmir, salah satu penumpang Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ321 membuat pengakuan terkait insiden turbulensi parah di pesawat tersebut.

Ia mengatakan, insiden yang memakan korban jiwa tersebut terjadi dalam waktu kurang dari 10 detik.

"Semuanya terjadi dalam rentang waktu kurang dari 10 detik," kata Azmir, dikutip dari laman BBC, Rabu (22/5/2024).

"Saat itu saya sedang duduk di kursi dan akan beristirahat. Namun, saat mengenakan sabuk pengaman kami mulai merasakan bahwa pesawat sedang memasuki semacam turbulensi. "

Azmir menyebut turbulensi tersebut mengejutkan banyak orang. Bahkan, mereka yang sudah tertidur kebanyakan mengalami dampaknya lantaran tidak dapat merespons turbulensi parah tersebut.

"Saya melihat orang-orang dari seberang lorong seperti bergerak secara horizontal dan menabrak langit-langit dan mendarat kembali dalam posisi duduknya," kata Azmir.

"Banyak yang mengalami luka parah di bagian kepala dan bahkan gegar otak," kata Azmir.

Pengakuan surupa disampaikan pula oleh Andrew asal London, Inggris. Ia menyebut semua penumpang Singapore Airlines SQ321 kala itu duduk di dalam pesawat tanpa ada masalah.

Namun, perjalanan normal yang semula digambarkan Andrew seketika menjadi horror.

"Pesawat itu tiba-tiba jatuh beberapa saat setelah tanda yang memerintahkan penumpang untuk mengenakan sabuk pengaman menyala, menyebabkan benda-benda beterbangan di sekitar kabin ," kata Andrew.

Dia menggambarkan turbulensi tersebut sebagai sesuatu yang sangat parah dan tidak seperti apa yang pernah dia alami selama bertahun-tahun terbang dengan pesawat.

Meski jatuhnya pesawat hanya berlangsung selama beberapa detik, kejadian setelahnya begitu mengerikan, kata Andrew.

Dia ingat melihat seorang wanita tua dengan luka parah di kepalanya berlumuran darah, sementara wanita lain menjerit kesakitan setelah bagian punggungnya cidera.

Andrew mengatakan, dia duduk dekat dengan pria Inggris yang meninggal karena dugaan serangan jantung, dan melihat pria lain yang terluka parah sehingga harus terbaring di lantai selama sisa penerbangan.

Daftar Kewarganegaraan Penumpang Pesawat Singapore Airlines SQ321 yang Turbulensi Parah, 2 Warga Indonesia

Singapore Airlines Bebaskan Biaya Pesan Ulang Tiket Pesawat Menyikapi COVID-19
Ilustrasi maskapai Singapore Airlines. (dok. Instagram @singaporeairid/https://www.instagram.com/p/B8yWUHCAcp8/Dinny Mutiah)

Maskapai penerbangan Singapore Airlines mengalami turbulensi parah pada Selasa (21/5/2024). Akibat insiden ini, satu orang penumpang dilaporkan meninggal dunia.

Dikonfirmasi oleh Singapore Airlines bahwa pesawat dengan rute penerbangan London-Singapore tersebut sempat jatuh selama beberapa menit, sebelum akhirnya dialihkan ke Bangkok.

"Boeing 777-300ER, dengan total 211 penumpang dan 18 awak, mendarat di Bangkok pada pukul 15.45 (08.45 GMT)," kata maskapai itu dalam unggahannya di Facebook.

Dikutip dari laman BBC, Rabu (22/5) pihak Singapore Airlines merinci kewarganegaraan penumpangnya.

Dalam keterangannya, Singapore Airlines juga memberikan rincian kewarganegaraan para penumpang pesawat tersebut. Dalam daftar tersebut, terdapat pula dua orang penumpang asal Indonesia.

Berikut daftar kewarganegaraan dari total 211 penumpang dan 18 awak kabin di dalam pesawat tersebut:

  • 56 orang dari Australia
  • 47 orang dari Inggris
  • 41 orang dari Singapura
  • 23 orang dari Selandia Baru
  • 16 orang dari Malaysia
  • Lima orang dari Filipina
  • Empat orang dari Irlandia
  • Empat orang dari Amerika Serikat
  • Tiga orang dari India
  • Dua orang dari Indonesia
  • Dua orang dari Myanmar
  • Dua orang dari Spanyol
  • Dua orang dari Kanada
  • Satu orang dari Jerman
  • Satu orang dari Israel
  • Satu orang dari Islandia
  • Satu orang dari Korea Selatan

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) Judha Nugraha menyebut bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

"KBRI Bangkok telah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden turbulensi yang dialami pesawat Singapore Airlines," kata Judha Nugraha.

Infografis Sederet Aturan Koper Pintar Masuk Kabin Pesawat. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Sederet Aturan Koper Pintar Masuk Kabin Pesawat. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya