Penemuan Lubang Hitam Dekat Bumi Gaia BH3

Lubang hitam ini memiliki massa sekitar 4,3 juta kali massa matahari dan diameter 26 juta kilometer. Lubang hitam ini memiliki gravitasi yang sangat kuat dan dapat memakan sebuah bintang.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 21 Sep 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2024, 03:00 WIB
Gambar pertama black hole atau lubang hitam supermasif, yang dikenal sebagai Sagittarius A*, di pusat galaksi Bima Sakti. (Xinhua/National Science Foundation AS)
Gambar pertama black hole atau lubang hitam supermasif, yang dikenal sebagai Sagittarius A*, di pusat galaksi Bima Sakti. (Xinhua/National Science Foundation AS)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 1974, para ilmuwan menemukan sebuah lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti. Lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti bernama Sagittarius A* (Sgr A*).

Lubang hitam ini memiliki massa sekitar 4,3 juta kali massa matahari dan diameter 26 juta kilometer. Lubang hitam ini memiliki gravitasi yang sangat kuat dan dapat memakan sebuah bintang.

Namun siapa sangka, Sagittarius A* bukan satu-satunya lubang hitam di pusat Bima Sakti. Baru-baru ini para astronom berhasil menemukan lubang hitam raksasa berukuran 33 kali massa lebih besar dari matahari.

Temuan ini dipublikasikan oleh para peneliti pada April 2024 lalu di jurnal Astronomy and Astrophysics. Lubang hitam yang diberi nama Gaia BH3 ini merupakan lubang hitam paling masif yang pernah ditemukan di Bima Sakti.

Gaia BH3 terletak sekitar 2.000 tahun cahaya di konstelasi Aquila dan menjadi lubang hitam terdekat kedua dengan bumi. Dikutip dari laman Space pada Jumat (20/09/2024), pengukuran yang dilakukan terhadap bintang pendamping BH3.

Astronom menemukan hasil tidak ada tanda-tanda bahwa bintang tersebut terkontaminasi material yang keluar dari ledakan bintang sehingga membentuk lubang hitam. Hal ini menandakan bahwa Gaia BH3 terbentuk jauh sebelum bintang pendampingnya terjebak dalam medan gravitasi yang kuat.

Meskipun Gaia BH3 lebih masif dibandingkan lubang hitam bintang lain di Bima Sakti. BH3 masih serupa dengan beberapa lubang hitam yang terungkap oleh gelombang gravitasi yang dihasilkan ketika lubang hitam bertabrakan di galaksi yang jauh.

Melalui pengamatan lebih lanjut dari Very Large Telescope milik European Southern Observatory di gurun Atacama, Chili, ditemukan bahwa massa dari Gaia BH3 dan orbit bintang tersebut mengelilingi lubang hitam setiap 11,6 tahun sekali.

Untuk melihat rincian Gaia BH3, para peneliti menggunakan pesawat ruang angkasa Gaia milik Badan Antariksa Eropa. Data Gaia tahap berikutnya akan dirilis paling cepat pada akhir 2025.

Namun, penemuan ini membuat tim internasional merilis rincian BH3 lebih awal sehingga para astronom dapat segera mempelajarinya.

 

Gaia BH3

Gaia BH3 hanya memiliki massa 33 kali massa matahari. Namun, Gaia BH3 adalah lubang hitam terbesar yang diketahui di Bima Sakti yang terbentuk dari runtuhnya sebuah bintang tunggal.

Gaia BH3 berada relatif dekat, lokasinya berada di arah rasi Aquila si Elang. Sebuah rasi yang mencolok di langit musim panas belahan Bumi Utara.

Lubang hitam memang terkenal sulit dideteksi. Gaia BH3 pun tidak memancarkan cahaya, sehingga keberadaannya baru terungkap berkat misi Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA).

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya