Tuai Kontroversi, Pemerintah Jepang Akui Edit Foto Resmi Kabinet agar Lebih Rapi

Foto yang mengundang banyak komentar ini diambil pada hari Kamis (3/10) setelah pertemuan pertama kabinet baru Jepang.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 08 Okt 2024, 09:14 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2024, 09:14 WIB
Perdana Menteri Shigeru Ishiba (ketiga dari kiri) dan menteri pertahanannya (keempat dari kiri) berpose dalam foto resmi kabinet. Foto ini yang kemudian diakui telah mengalami penyuntingan kecil agar terlihat lebih rapi.
Perdana Menteri Shigeru Ishiba (ketiga dari kiri) dan menteri pertahanannya (keempat dari kiri) berpose dalam foto resmi kabinet. Foto ini yang kemudian diakui telah mengalami penyuntingan kecil agar terlihat lebih rapi. (Dok. Kantor PM Jepang)

Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang mengakui bahwa foto resmi kabinet barunya telah dimanipulasi agar para anggotanya tampak lebih rapi. Pengakuan ini muncul setelah beredar spekulasi daring bahwa foto tersebut telah diedit.

Dalam foto-foto yang diambil media lokal, tampak kemeja putih Perdana Menteri Shigeru Ishiba (67) dan menteri pertahanannya menyembul dari balik jas, tepatnya di bagian perut. Namun, dalam foto resmi yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri pada hari Kamis, ketidakrapian tersebut hilang.

Setelah banyak cibiran yang dilontarkan secara daring, seorang juru bicara pemerintah pada hari Senin (7/10) mengonfirmasi bahwa telah dilakukan penyuntingan kecil.

Juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi menuturkan bahwa foto itu telah dimanipulasi karena foto-foto kabinet yang diambil oleh kantor perdana menteri "akan diabadikan selamanya sebagai kenang-kenangan". Demikian seperti dilansir BBC, Selasa (8/10).

Dia menambahkan, "Penyuntingan kecil biasanya dilakukan pada foto-foto semacam ini."

Salah satu cibiran di platform media sosial X terkait foto itu mengatakan jelas anggota kabinet mengenakan jas dengan ukuran yang salah.

Beberapa hari sebelumnya, Ishiba menggantikan perdana menteri yang akan lengser, Fumio Kishida, sebagai kepala partai yang berkuasa di negara itu.

Ishiba secara resmi ditunjuk sebagai perdana menteri pada hari Selasa (1/10). Ishiba kemudian mengumumkan rencana untuk pemilu dadakan pada 27 Oktober.

"Penting bagi pemerintahan baru untuk dinilai oleh rakyat sesegera mungkin," katanya dalam konferensi pers di Tokyo seperti dilaporkan Reuters.

Pemilu, yang akan berlangsung lebih dari setahun sebelum jatuh tempo, akan memutuskan partai mana yang menguasai majelis rendah parlemen.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya