Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa (EU) menggandeng ASEAN untuk memperkuat kemitraan dalam menangani krisis kemanusiaan dan bencana alam.
Penguatan kerja sama ini ditandai oleh penandatanganan kesepakatan antara Departemen Uni Eropa untuk Perlindungan Sipil dan Operasi Bantuan Kemanusiaan (DG ECHO) dan Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Penanggulangan Bencana (AHA Centre).
Baca Juga
AHA Centre merupakan badan yang giat membantu meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas ASEAN untuk merespons bencana alam atau krisis.
Advertisement
"Perjanjian yang ditandatangani pagi ini adalah bukti bagaimana kerja sama yang konkret dan berorientasi terhadap hasil dapat memperkuat upaya manajemen bencana dan tanggap darurat di berbagai belahan dunia," kata Komisioner Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarčič dalam acara penandatanganan di Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Tiga fokus utama dalam kesepakatan yang ditandatangani Uni Eropa dan ASEAN adalah pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik antara kedua kawasan, penempatan dan pertukaran tenaga ahli dan pengembangan program pelatihan.
Dorong ASEAN Lebih Siap Atasi Bencana
Uni Eropa, sebut Janez, telah mendampingi pengembangan AHA Centre sejak tahun 2019 melalui program dukungan jangka panjang untuk upaya meningkatkan kapasitas dan mekanisme respons darurat ASEAN.
"Kami akan terus memperkuat ketahanan bencana regional lewat upaya bersama," tutur dia.
"Kesempatan hari ini menandai langkah lain dalam kerja sama yang semakin erat antara kedua organisasi regional kita dan kemitraan strategis UE-ASEAN yang semakin kuat, yang dibangun di atas hubungan kita yang telah berlangsung selama 47 tahun."
Dengan munculnya berbagai bencana alam terutama di kawasan Asia Tenggara belakangan ini, Janez berharap bahwa kemitraan ini dapat membuat ASEAN lebih siap untuk melakukan pencegahan serta mitigasi bencana.
Advertisement
Eratkan Kerja Sama Kedua Kawasan
AHA Centre pun menyambut baik kesepakatan ini, berharap agar kedua kawasan dapat bekerja sama dalam mempersiapkan diri menghadapi bencana.
"Bersama-sama, kita dapat meningkatkan kecepatan, memperluas skala, dan memperkuat solidaritas dalam menanggapi keadaan darurat dengan semangat Satu ASEAN, Satu Tanggapan," ungkap Direktur Eksekutif AHA Centre Lee Yam Ming.
Hal senada pun dituturkan oleh Duta Besar Brunei Darusallam untuk ASEAN Latifa Zaini yang turut menyaksikan penandatanganan kesepakatan itu.
"Kemitraan ini pada dasarnya memberi ASEAN dan UE kesempatan untuk meningkatkan upaya kolaboratif kelembagaan di semua kawasan masing-masing sesuai dengan komitmen dan kewajiban kita di tingkat global untuk mempersiapkan dan menanggapi bencana dan keadaan darurat," pungkasnya.
Kontribusi Uni Eropa untuk AHA Centre
Sebelumnya, Uni Eropa telah bekerja sama dengan AHA Centre melalui program dukungan jangka panjang bertajuk "Program Terpadu dalam Meningkatkan Kapasitas Pusat AHA dan Mekanisme Tanggap Darurat ASEAN" (EU-SAHA).
Uni Eropa menggelontorkan dana sebesar 7,2 juta euro atau sekitar Rp121,6 miliar (2020-2025), EU-SAHA mendukung empat bidang:
- Memperkuat kapasitas kelembagaan, kebijakan perusahaan, dan manajemen AHA Centre
- Meningkatkan kapasitas operasional AHA Centre dalam memantau, mempersiapkan, dan menanggapi bencana
- Meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas Respond-As-One ASEAN
- Meningkatkan profesionalisme melalui standar dan sertifikasi
Advertisement