Mantan Paus Benediktus Bantah Tutupi Skandal Pelecehan Seksual

Benediktus mengeluarkan pernyataan publik pertamanya setelah resmi mengundurkan diri.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 25 Sep 2013, 10:40 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2013, 10:40 WIB
paus-130925b.jpg
Mantan Paus, Benediktus XVI mengeluarkan pernyataan publik pertamanya setelah resmi mengundurkan diri dari Tahta Suci Vatikan sejak 28 Februari 2013, dan lantas digantikan Paus Fransiskus. Benediktus membantah berperan dalam upaya menutup-nutupi kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan sejumlah oknum pastur.

Benediktus yang kini bergelar Paus Emeritus, membahas hal tersebut dalam sebuah surat yang ditujukan pada tokoh atheis ternama. Ia juga membahas hal-hal lain dalam warkat itu.

Pernyataan tersebut adalah kali pertamanya Benediktus secara terbuka menolak bertanggung jawab secara pribadi atas dugaan upaya menutup-nutupi pelecehan yang terjadi. Sebelumnya, sejumlah kritik menyebut, sebagai pimpinan tertinggi umat Katolik Roma, tak mungkin ia tak tahu ada upaya menutupi skandal di lingkungan gereja.

Surat Benediktus kepada seorang ahli matematika, Profesor Piergiorgio Odifreddi, dimuat di surat kabar La Repubblica. Pemuatan tersebut atas seizin mantan Paus.

'Sumber Penderitaan'

Mengenai tuduhan berulang pelecehan yang muncul selama masa kepausannya, Benediktus membantah ia sengaja menekan dan menghalangi penyelidikan atas oknum pastur paedofil.

"Aku tak pernah mencoba menutup-nutupi hal tersebut. Kekuatan jahat yang yang menembus ke titik terdalam dunia keimanan, untuk kami, adalah sumber penderitaan," kata Benediktus dalam suratnya, seperti dikutip dari BBC, Rabu (25/9/2013).

"Di satu sisi kita harus menerima penderitaan itu, dan di sisi lain, pada saat yang sama, kita harus melakukan segala yang mungkin sehingga kasus tersebut tidak terulang."

Tak berniat menghibur diri, tulis Benediktus, "berdasarkan penelitian sosiologis, persentase pastur yang bersalah atas kejahatan seperti ini tidak lebih tinggi daripada di kategori profesional lainnya yang setara."

Dia menambahkan, adalah tak berdasar seseorang menggunakan segala macam bukti tersebut untuk menuding itu adalah kejahatan spesifik pemuka agama Katolik.

Pernyataan Benediktus adalah respons langsung atas buku karya Piergiorgio Odifreddi pada 2011, yang berjudul, "Dear Pope, I'm Writing to You" -- sebagai tanggapan atas buku Benediktus, Introduction to Christianity.

Benediktus juga merespons sejumlah kritik yang dibuat sejumlah tokoh Italia, termasuk terkait apakah teologi bisa dianggap ilmu pengetahuan, atau apakah Yesus bisa dianggap tokoh sejarah.

Sementara, Profesor Odifreddi mengaku menghargai nada dialog dalam surat Benediktus. Dan meski mereka tak sepakat nyaris dalam apapun, setidaknya keduanya punya tujuan bersama: "pencarian kebenaran, dengan huruf  'K' besar," kata dia.

Pertama dalam 600 Tahun

Keputusan Benediktus mundur dari jabatan Paus adalah yang pertama dalam kurun waktu 600 tahun terakhir. Sebelumnya, ada Paus Gregorius XII, yang mengundurkan diri pada tahun 1415 di tengah perpecahan di dalam gereja.

Ia menyatakan mundur karena tak lagi mampu memimpin umat dan menjalankan pelayanan Santo Petrus. Usia lanjut, 85 tahun dan kondisi fisiknya tak memungkinkan menjalankan tugas berat itu.

Tak ayal keputusannya bak petir di siang bolong. Tak sampai di situ, Beberapa jam kemudian, petir sungguhan menyambar kubah Basilika Santo Petrus. (Ein/Sss)

Baca juga: VIDEO: Petir Menyambar Vatikan Usai Paus Nyatakan Mundur

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya