Polemik manusia perahu atau imigran gelap yang mencari suaka masih memanas antara Indonesia dan Australia. Indonesia menolak dan menentang kebijakan Australia soal pengembalian sejumlah imigran gelap ke perairan Indonesia oleh Australia.
"Karena ini bukan suatu solusi. Kalau kita semua menerapkan pendekatan ini, di mana ujung pangkalnya?" tegas Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa seperti dimuat BBC, Selasa (7/1/2014).
"Apakah setiap negara akan melakukan hal serupa? Indonesia mengembalikan kapal dari negara lain?" Indonesia berharap ada penyelesaian yang lebih baik.
Penegasan ini disampaikan Marty menanggapi insiden dikembalikannya kapal pencari suaka yang berlayar dari perairan Indonesia menuju Australia pada pertengahan Desember 2013 lalu.
ABC melaporkan, kapal berisi manusia perahu asal Sudan dan Somalia itu digiring masuk ke perairan Indonesia oleh Angkatan Laut Australia, pada 19 Desember 2013 lalu. Kapal bermuatan 47 orang itu kembali masuk ke perairan Indonesia dan kemudian dikabarkan kehabisan bahan bakar. Kapal akhirnya kandas di Pulau Rote.
Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott baru saja menerapkan kebijakan baru yang ketat untuk mencegah pencari suaka masuk ke wilayah Australia. Sejumlah pencari suaka yang datang dengan perahu dari Indonesia akan digiring balik ke perairan Indonesia.
Penanganan pencari suaka itu masih sulit lantaran hubungan Indonesia dan Australia belum membaik. Hingga saat ini, pemerintah Indonesia masih menghentikan 3 kerja sama, termasuk dalam bidang pengelolaan pencari suaka setelah muncul dugaan penyadapan intelejen Australia memata-matai pejabat Indonesia.
Meski demikian, Marty menegaskan, hubungan Garuda dan Kanguru akan kembali seperti sediakala dan kerjasama bisa dipulihkan. "Hubungan saat ini tidak optimal, tidak seoptimal sebelumnya. Tapi saya yakin ini adalah sebuah pengecualian," tambahnya.
"Tapi perbaikan hubungan adalah suatu proses, bukan suatu yang bisa serta merta diciptakan dengan pengesahan suatu dokumen. Yang perlu dikembalikan saat ini adalah rasa saling percaya," tandas Marty. (Riz/Ism)
Baca juga:
100 Hari Kerja, PM Abbott Malah Salahkan Indonesia
PM Australia Lanjutkan Penyadapan, Apa Kata Istana?
`Pembantu` Abbott Akui Australia Sadap SBY
Australia `Giring` Imigran Gelap ke Indonesia, Menlu Marty Berang
Marty menanggapi insiden dikembalikannya kapal pencari suaka yang berlayar dari perairan Indonesia menuju Australia.
diperbarui 07 Jan 2014, 18:03 WIBDiterbitkan 07 Jan 2014, 18:03 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prabowo-Gibran Hadiri Perayaan Natal Nasional 2024, Disambut Hangat Umat Kristiani
Suasana Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, Diwarnai Doa dan Nyanyian
Sambut Perayaan Natal Nasional 2024, Menteri Agama: Cinta Kasih Akan Membawa Perdamaian
12 Juta Orang Sudah Naik Layanan KAI Group Selama Libur Nataru
Beredar Video WNI Asal Tanjung Pinang Mengaku Disekap di Kamboja, Begini Respons Kemlu RI
Fungsi Hormon Oksitosin: Peran Penting dalam Tubuh Manusia
Selain Berenang, 5 Olahraga Ini Bisa Bantu Kamu Meningkatkan Tinggi Badan
Cepol Betawi, Gaya Rambut Tradisional Betawi yang Tak Lekang Waktu
Pukulan Ganda untuk Arsenal, Cedera Bukayo Saka dan Saga Nico Williams
KPK Jelaskan Status Hukum Yasonna Usai Dicekal ke Luar Negeri
Nikah Gratis di Yogyakarta, Disediakan Mahar sampai Dicarikan Pasangan
Teuku Wisnu Perkenalkan The Green Dome Sebagai Landmark Baru Malang Raya Tandai Satu Dekade Bisnis Oleh-Oleh