Malam Tahun Baru Imlek di Cina Semarak

Penduduk Kota Beijing berkumpul di menara bekas penanda waktu pada zaman Kaisar Ming untuk menonton ritual festival beduk. Meski cuaca kurang bersahabat, warga Hongkong tetap merayakan malam Imlek dengan meriah.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Feb 2005, 10:28 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2005, 10:28 WIB
090205aLnImlek.jpg
Liputan6.com, Beijing: Suara beduk berpadu dengan bunyi lonceng terdengar nyaring dari sebuah menara di alun-alun Kota Beijing, Cina, Selasa (8/2), menyemarakkan malam Tahun Baru Imlek 2556. Pada masa pemerintahan dinasti Kaisar Ming sekitar abad 15 menara berfungsi sebagai penanda waktu. Kini, menara hanya dipakai pada hari-hari khusus seperti peringatan Imlek.

Karena acaranya meriah, banyak warga Beijing sengaja datang untuk menonton parade beduk. Mereka percaya ritual tersebut akan mendatangkan keberuntungan di tahun baru. Kemeriahan itu tidak disertai pesta kembang api karena dilarang pemerintah setempat. Tapi, warga yang tinggal di pinggir Kota Beijing tetap menyalakan kembang api. Alasannya, suara-suara ribut akan membuat roh jahat akan terusir.

Peringatan Imlek tahun ini tidak bertepatan dengan musim semi. Padahal, warga Beijing biasa menjuluki Imlek sebagai festival musim semi. Namun sampai tadi malam udara sangat dingin. Suhu udara masih berkisar nol derajat Celcius.

Cuaca kurang bersahabat juga dirasakan penduduk Hongkong. Hujan terus mengguyur Hongkong sejak petang kemarin. Kendati begitu, ribuan orang tetap mendatangi pasar bunga di Taman Victoria untuk makam malam bersama. Di pasar bunya tak melulu dijual bunga, tapi juga boneka dan balon berbentuk ayam sesuai shio tahun baru, yaitu Ayam Kayu.

Sebagian warga Hongkong yang religius datang ke sebuah kuil di Pulau Kowloon. Mereka membakar dupa dan memberikan persembahan dengan harapan Tahun Ayam Kayu akan membawa keberuntungan dan kekayaan.(KEN/Nlg)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya