Liputan6.com, Jakarta Penggunaan obat antidemam seperti parasetamol belum lama ini memicu kekhawatiran di kalangan medis sebab efek sampingnya membahayakan.
Salah satu efek samping yang perlu diwaspadai misalnya penggunaan parasetamol pada saat hamil. Pasalnya, jurnal JAMA Pediatrics merillis bahwa anak yang lahir dari ibu hamil yang mengonsumsi parasetamol secara rutin cenderung mengalami ADHD (gangguan hiperaktif - defisit perhatian).
Baca Juga
Selain itu penelitian ini juga pernah diperkuat oleh para peneliti yang mempelajari 64.000 ibu hamil di Denmark . Peneliti menemukan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi parasetamol berisiko hampir dua kali lipat mengalami ADHD dan gangguan hiperaktif lainnya.
Masalahnya, obat ini sering diberikan untuk para wanita yang tidak bisa menahan mual dan sakit saat kehamilan trimester pertama.
Advertisement
"Dokter harus lebih berhati-hati untuk memberikan obat pada wanita hamil karena zat yang kita anggap tidak berbahaya belum tentu aman," kata penulis studi Dr Beate Ritz, seorang profesor epidemiologi di University of California pada Dailymail, Kamis (13/8/2014).
Disamping itu, Profesor epidemiologi di Inggris, Seif Shaheen, mengungkapkan kalau parasetamol dapat meningkatkan risiko asma pada anak-anak.
"Kami menemukan hubungan antara asma dan parasetamol pada tahun 2000. Waktu itu hasil penelitian menunjukkan bahwa parasetamol dapat menguras kadar antioksidan yang disebut glutathione di paru-paru. Antioksidan ini dapat membatasi saluran udara dan menyebabkan asma," jelasnya.
Bagaimanapun, lanjut Seif, penelitian ini akan digunakan untuk acuan dokter dalam mengambil keputusan untuk memberi parasetamol.