Liputan6.com, Jakarta Tak hanya ada di dalam film-film sains fiksi, kini manusia yang dilengkapi dengan teknologi robot benar ada. Seorang ilmuwan Inggris dan profesor di bidang cybernetic bernama Kevin Warwick telah melakukan upaya pemasukan chip ke dalam saraf tubuh agar mampu mengontrol hal-hal jauh dari tubuhnya.
Pria kelahiran Coventery, Inggris ini memiliki obsesi mewujudkan kolaborasi unsur-unsur teknologi ke dalam tubuh manusia untuk menghasilkan kemampuan yang tak bisa manusia miliki. "Saya lahir sebagai manusia, namun ada beberapa hal yang tak bisa saya lakukan. Maka untuk itulah saya mencoba lakukan hal ini," ungkap Kevin dalam program televisi Stan Lee's Superhuman episode Robot Human ditayangkan Channel History seperti ditulis Jumat (19/9/2014).
Baca Juga
Percobaan pertama dilakukannya pada tahun 1998. Lewat proses operasi di RS Radcliffe, Inggris, Kevin menjalani operasi memasukkan sebuah chip bernama BrainGate ke saraf median tangan kirinya. Percobaannya berhasil.
Advertisement
Chip ini mampu memberi sinyal ke komputer. Pada pengujian pertama ia mampu mengontrol pintu, lampu, pemanas dan perangkat lain yang dikendalikan oleh komputer hanya dengan berpikir tanpa perlu mengangkat jari.
Operasi ini berjalan selama dua jam, tiga kali lebih lama dibandingkan perkiraan. Jika gagal, risiko besar dihadapinya mulai dari kerusakan saraf hingga kerusakan otak.
Pemasukan mesin yang mampu mengendalikan sesuatu di luar tubuh manusia, membuat Kevin mengklaim dirinya adalah manusia cyborg pertama di dunia. Cyborg kepanjangan dari cybernetic organism.
Tak puas dengan eksperimen pertama, di tahun 2002 ia kembali menanamkan perangkat pada sistem saraf tubuhnya. Pada proyek kedua ini Kevin ingin mengetahui bagaimana implan chip yang dimasukkan ke dalam sarafnya mampu mengirim sinyal antara sistem saraf Kevin dengan komputer.
Dengan implan ini, Kevin bisa mengendalikan robot tangan tanpa menyentuh apa pun, hanya menggerakkan tangan yang diimplan dan robot itu bergerak persis gerakan tangan yang diimplan chip. Bahkan robot ini bisa digerakkan dari jarak jauh meski melintasi lautan dan pulau.
Tak berhenti disitu, ia pun mencoba menyelediki apakah gerakan, pemikiran dan sinyal emosi dapat ditularkan satu sama lain lewat perangkat komputer. Ia pun mencoba lakukan pengujian pada istrinya, Irenea. Hasilnya, chip yang ditanam pada saraf tubuh kedua orang ini mampu terkoneksi. Sehingga tanpa berkata-kata, kedua orang ini mampu mengetahui apa yang ingin disampaikan satu sama lain.
Ketahui lebih lanjut apa saja yang mampu dilakukan Kevin dengan chip di tubuhnya lewat video berikut: