Olahraga di Pusat Kebugaran Bikin Tuli?

Risiko alami tuli berasal dari musik yang diputar di pusat kebugaran ketika kita berolahraga

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Okt 2014, 15:00 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2014, 15:00 WIB
Tuli
Risiko alami tuli berasal dari musik yang diputar di pusat kebugaran ketika kita berolahraga

Liputan6.com, Jakarta Tahukah Anda bahwa terlalu sering berolahraga di pusat kebugaran berisiko tuli? Ternyata, risiko mengalami tuli berasal dari musik yang diputar dengan volume yang terlalu keras selama kegiatan olahraga berlangsung.

Suatu penelitian yang dilakukan oleh National Acoustic Laboratories yang merupakan divisi riset dari Australian Hearing, menemukan fakta bahwa volume musik yang didengarkan kepada para pengunjung memiliki tingkatan yang hampir sama dengan mesin jet.

Bahkan, Janette Thorburn dari Australian Hearing Audiologist mengatakan, kebisingan yang terjadi di pusat kebugaran memiliki rata-rata 93 sampai 94 desibel.

"Kerasnya volume musik di pusat kebugaran hampir setinggi suara yang dilepaskan oleh mesin jet yang tengah terbang pada ketinggian 25 meter, yang lebih dari 100 desibel," kata Janette seperti dikutip Daily Mail, Rabu (1/10/2014)


Menurut Janetter, kisaran ideal dari kerasnya suara musik yang dapat mencegah terjadinya tuli atau kerusakan pada pendengaran lainnya berada di bawah 80 desibel, dengan waktu mendengarkannya tidak terlalu lama,"Ketika mendekati 100 desibel, telinga akan mulai mengalami kerusakan pada 15 menit berikutnya," kata dia.

Jika seseorang berolahraga di pusat kebugaran empat kali dalam seminggu dan berlangsung selama satu jam, pendengarannya mulai rusak, yang membuatnya tuli secara perlahan

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya