Risiko Miliki Anak di Usia Belasan Tahun

Menurut sebuah penelitian terbaru, anak yang dilahirkan dari ibu berusia di bawah 19 tahun cenderung tidak pintar dalam bidang akademis.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 14 Nov 2014, 17:30 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2014, 17:30 WIB
Ibu dan Anak
Perempuan yang memiliki hubungan baik dengan sang ibu, akan lebih mudah dalam mengurus dan membesarkan sang buah hati di kemudian hari.

Liputan6.com, Jakarta Kini jarang ditemukan perempuan menikah pada usia belasan, jikapun ada karena beberapa hal khusus. Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh University of Michigan, anak yang dilahirkan oleh ibu yang berusia di bawah 19 tahun cenderung kemampuan akademisnya lebih rendah dibanding anak lain.

Menurut peneliti, ternyata faktor pendidikan pada ibu bisa memprediksi kemampuan sang anak dalam membaca dan matematika. Sehingga penelitian ini menyimpulkan bahwa kesuksesan pendidikan anak bisa diperoleh jika memiliki anak di atas usia 19 tahun saja.

Analisis ini juga memperhitungkan tentang lingkungan, karakterisitik serta pendapatan rumah tangga yang mampu memengaruhi prestasi anak-anak.

"Namun kabar baiknya, ibu yang melanjutkan sekolah setelah melahirkakan anak, kemampuan sang anak pun ikut meningkat," terang peneliti dari Social Research and Center for Human and Development, Professor Pamela Davis-Kean seperti dikutip laman Daily Mail pada Rabu (12/11/2014).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya