Tidur Bisa Sembuhkan Penyakit Anda, Ini Buktinya

Pernah mendengar jika tidur bisa meredakan suatu penyakit? Pernyataan tersebut tak sepenuhnya mitos.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 30 Sep 2015, 20:09 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2015, 20:09 WIB
Manfaat tidur tanpa bantal
Manfaat tidur tanpa bantal

Liputan6.com, Jakarta Pernah mendengar jika tidur bisa meredakan suatu penyakit? Pernyataan tersebut tak sepenuhnya mitos, sebuah penelitian terbaru membuktikan hal tersebut.

Sebuah makalah dalam Jurnal Trends in Neuroscience mengungkap rahasia tentang manfaat tidur. Semuanya berkaitan dengan memori tubuh kita, ungkap peneliti. Mereka percaya, tidur yang sehat membuat sistem imun mengingat patogen dan kemudian memeranginya.

"Kenapa kita harus tidur?" tanya Jan Born, peneliti saraf di University of Tubingen yang juga merupakan penulis utama penelitian. "Kita memerlukannya untuk menanamkan ingatan dalam ranah psikologi dan imun tubuh," lanjutnya.

Para ahli paham bahwa otak merekam ingatan ketika seseorang dalam kondisi tidur pulas. Selama periode tidur normal ini, otak menyimpan informasi. Tidur sehat dalam waktu yang lebih lama adalah kunci untuk mempertahankan informasi tersebut.

Born berspekulasi, rekaman memori yang sejenis pun muncul dalam sistem imun.

Ketika mempelajari penelitian yang ada, Born mencermati bahwa respon imun meningkat saat seseorang mendapat jumlah tidur yang sehat. Dia mengutip penelitian tahun 2011, yang dia pun terlibat di dalamnya, tentang bagaimana tidur memengaruhi vaksin.

Untuk melaksanakan studi ini, para peneliti memberi vaksin Hepatitis A pada 27 relawan dan membiarkan setengah dari jumlah peserta terjaga di malam berikutnya. Mereka yang kurang tidur setelah vaksinasi memiliki jumlah antibodi yang lebih sedikit hingga setahun kemudian. Ini menyebabkan mereka kurang dapat memproteksi diri sendiri.

Born menjelaskan, kondisi tidurlah yang mengirim informasi dari memori jangka pendek pada memori jangka panjang.

"Kenapa Anda perlu dua tahap ini? Karena kedua sistem tersebut, sistem imun dan otak, tidak memiliki kapasitas tanpa batas," jelasnya.

Tidur membantu sistem imun menyaring informasi yang tak diperlukan dan mengingat apa yang disebut sebagai "informasi inti" oleh Born, detail yang mengizinkan sistem imun mengenali patogen yang serupa dengan yang telah dihadapi untuk kemudian dihalau dengan respon imun yang efektif.

Ketika seseorang gagal mendapat istirahat yang cukup, sistem imun tak dapat menyimpan informasi inti dan akhirnya berjuang memerangi patogen, dilansir dari laman Today, Rabu (30/9/2015).

Teori terbaru ini adalah sebuah pengingat akan pentingnya tidur berkualitas, ucap Dr Nathaniel Watson, presiden American Academy of Sleep Medicine dan Direktur dari University of Washington Medicince Sleep Center.

"Ini hanyalah bukti lebih jauh dari pentingnya tidur bagi keseluruhan kesehatan dan keberlangsungan hidup kita," ujar Watson yang tak terlibat dalam penelitian.

"Kita hanya menghabiskan sepertiga dari hidup untuk tidur. Kita perlu memberi perhatian pada hal itu dan menjadikannya prioritas dalam hidup," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya