Liputan6.com, Jakarta Istilah psikopat dan sosiopat sering digunakan secara bergantian. Namun arti dari istilah keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
James Fallon seorang ahli saraf di University of California yang mempelajari bidang psikopat secara khusus menjelaskan adanya perbedaan makna dari psikopat dan sosiopat. Dalam buku berjudul Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders yang dijadikan pegangan medis oleh para psikiater, psikopat terbagi menjadi dua kategori.
Baca Juga
Baca Juga
Seperti dilansir laman Yahoo Canada, Selasa (19/1/2016), Fallon menerangkan psikopat terbagi mejadi dua katagori. Katagori pertama dikenal sebagai primary psychopaths atau psikopat primer - dan yang kedua dikenal dengan sebutan secondary psychopaths atau psikopat sekunder, yang dapat disebut dengan sosiopat.
Advertisement
Apa Psikopat Itu?
Seperti dijelaskan pada laman Psychology Today, psikopat merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang bisa menampilkan diri mereka secara normal, bahkan menawan. Namun di samping itu, mereka tidak memiliki hati nurani dan empati, tapi mampu memanipulasinya. Psikopat disebut sebagai penderita klinis - di mana psikopat dewasa sebagian besar tahan terhadap pengobatan, meskipun ia berada pada program untuk pengobatan perasaan mereka.
- Seseorang dengan psikopat berasal dari interaksi biologi yang berasal dari kontak otak dan gen. Ini juga bisa disebabkan kesalahan lingkungan pada seseorang sehingga menjadikan pribadi psikopat.
- Seorang psikopat pun lebih berbahaya dalam kehidupan, di mana mereka cenderung tidak mengenal rasa takut, atau hukuman, stres dan selalu berasumsi tidak setuju dengan pendapat orang lain.
- Psikopat cenderung memiliki pribadi yang dingin dan penuh pertimbangan dalam merencanakan suatu hal. Mereka juga mampu menindas dan anti-sosial. Namun kepribadian seorang psikopat juga dapat menyukai seseorang yang sesuai dengan ketertarikannya.
- Psikopat tidak memiliki rasa empati secara emosional, namun mereka dapat menunjukkan rasa emosi mendalam. Akan tetapi perasaan yang ia rasakan bukan berasal dari dalam hatinya. Para psikopat memiliki pemikiran empati dan bisa mengerti, tapi mereka tidak bisa merasakan emosi pada diri seseorang.
Advertisement
Apa Perbedaan dengan Sosiopat?
Berbeda dengan psikopat, inilah yang dialami oleh sosiopat:
- Terbentuk dengan sendirinya berpengaruh terhadap lingkungan dan biasanya berasal dari masa anak-anak sebelum pubertas, karena faktor gen kurang berpengaruh atau memiliki peran terhadap individu sosiopat.
- Tidak lebih berbahaya dalam jangka waktu yang panjang, karena mereka masih bisa merasakan stres, cemas dan merasakan malu seperti orang normal.
- Memiliki tingkat emosi dan marah yang lebih tinggi. Hal tersebut terjadi karena mereka pernah merasakan pengalaman buruk dengan kehidupan dan seseorang.
- Memiliki rasa empati dan cenderung temperamen. Sosiopat juga mampu merasakan emosi dari orang lain dan masih memiliki perasaan yang emosi selayaknya orang normal.