Ibu Obesitas Lebih Cepat Berhenti Memberi ASI

Rasa malu yang timbul saat menyusui buah hatinya di depan orang lain jadi alasan lebih cepatnya ia berhenti menyusui.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Apr 2016, 19:41 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2016, 19:41 WIB
Haru, Polwan Kolombia Beri ASI Bayi yang Dibuang Ortunya
Seorang polisi wanita dari Kolombia bikin netizen sedunia terharu. Dia menyusui bayi yang dibuang orangtuanya. Salut, bu polwan!

Liputan6.com, New York- Ibu yang obesitas kemungkinan berhenti memberi Air Susu Ibu (ASI) lebih cepat dibandingkan ibu yang memiliki tubuh biasa. Rasa malu yang timbul saat menyusui buah hatinya di depan orang lain jadi alasan lebih cepatnya ia berhenti menyusui.

Penelitian ini dilakukan terhadap 462 wanita mereka diberikan pertanyaan enam kali selama tahun pertama sesudah kelahiran. Sekitar 17 persen partisipan merupakan ibu obesitas. 

Dari 347 wanita yang melahirkan bayi setelah sembilan bulan, sekitar 98 persen menyusui buah hatinya paling tidak sekali. Setelah ditelusuri, para wanita yang memiliki berat badan normal menyusui lebih lama dibandingkan yang obesitas mengutip laman Fox News, Rabu (13/4/2016).

Menurut penelitian dari Australia ini, para ibu bertubuh obesitas merasa tidak nyaman ketika menyusui di depan orang lain termasuk teman dekat wanitanya. Wanita obesitas ini merasa merasa canggung dan cemas ketika menyusui di depan orang lain sehingga lebih cepat berhenti memberi ASI dibandingkan wanita bertubuh normal.

"Para ibu sesungguhnya memiliki keinginan sama untuk memberikan terbaik bagi buah hatinay, namun rasa percaya diri dan kenyamanan jadi masalah (bagi ibu obesitas)," terang salah satu peneliti dari University of Queensland, Brisbane, dokter Ruth Newby.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya