Liputan6.com, Jakarta Sex toy pertama kali diciptakan bukanlah semata untuk fantasi dalam berhubungan intim, namun untuk pengobatan medis wanita yang disebut histeria. Pada dasarnya, histeria adalah diagnosis yang digunakan dokter pada wanita yang menderita berbagai penyakit emosional seperti depresi, kecemasan dan lainnya.
Sayangnya, banyak wanita yang menderita masalah ini sering dilindungi atau diabaikan oleh komunitas medis, dilansir laman Everydayhealth, Kamis (1/9/2016).
Baca Juga
Dan rupanya, vibrator di awal terciptanya di era Victoria tidak memiliki efek baik secara medis. Banyak juga wanita yang mengalami orgasme tanpa bantuan sex toys. Di sisi lain, saat itu belum ada pendidikan seks bagi mereka.
Advertisement
Untungnya, setelah bertahun-tahun diagnosis histeria berkurang. Namun pengguna vibrator tak berkurang. Padahal akses informasi mengenai pendidikan seksual sudah dimiliki para wanita.
Hingga kini, masih banyak kesalahpahaman dan mitos terkait dengan sex toy, di antaranya:
1. Pengguna sex toy sedikit
Banyak orang menggunakan sex toy, baik laki-laki maupun perempuan. Entah itu single atau pasangan. Bahkan sebuah penelitian yang dilakukan dengan Drugstore.com menemukan 44 persen perempuan, antara 18-60 tahun menggunakan sex toy.
2. Sex toy hanya untuk yang single
Ketika kebanyakan orang berpikir tentang sex toy mereka cenderung membayangkan satu orang yang menggunakan vibrator untuk membantu membumbui malam mereka.Â
Dalam penelitian ditemukan bahwa perempuan yang tengah menjalin hubungan memiliki dan menggunakan sex toy sebanyak 78 persen. Selain itu, sebuah studi Durex baru-baru ini menemukan hampir 25 persen orang telah menggunakan sex toy dengan pasangan.
3. Pengguna sex toy tidak puas di tempat tidur
Studi menemukan bahwa wanita yang menggunakan perangkat seks melaporkan kepuasan seksual dan orgasme berlebih dibandingkan dengan yang tidak.
Selain itu, penelitian terbaru dari Kinsey Institute menemukan, wanita yang menggunakan vibrator telah mengunjungi ob-gyn dalam 12 bulan terakhir, dan keinginan, gairah, lubrikasi, dan orgasme mereka meningkat tajam.