Liputan6.com, Jakarta Sepak bola merupakan satu-satunya jenis olahraga yang mampu membuat hampir semua orang di belahan dunia mana pun tertarik dan terobsesi. Jenis olahraga ini juga telah berhasil menjembatani perbedaan kultur yang ada di setiap negara seantero dunia.
Tradisi serta gaya hidup orang-orang di setiap negara memang pasalnya berbeda antar satu sama lain. Namun, terlepas dari perbedaan yang ada, tidak bisa dipungkiri bahwa ada pula satu kesamaan yang bisa menyatukan mereka semua yaitu, ketertarikan pada olahraga sepak bola.
Jadi, tidak heran apabila obrolan seputar sepak bola atau pengadaan pertandingan antar negara sering dilakukan selama beberapa tahun sekali. Hal-hal tersebut dijadikan kunci tepat untuk berdiplomasi antar satu sama lain.
Ini membuktikan bahwa olahraga sepakbola bukan hanya sekedar aktivitas penguras keringat yang melatih kekuatan fisik dan mental seseorang saja.
Manfaat lainnya juga termasuk mengajarkan teknik berdiplomasi antar satu sama lainnya yang memiliki latar belakang berbeda. Namun seperti dilansir dari Men’s Health, Jumat (16/12/2016), yang paling menarik adalah keistimewaannya dalam mencerdaskan otak seseorang.
Merancang strategi permainan sepak bola tidaklah mudah. Meski banyak jenis olahraga lain yang juga mengandalkan kebolehan otak strategis seseorang, namun khusus untuk sepak bola, perancangannya tergolong sulit.
Oleh karena itu, jika seseorang terbiasa main bola atau menonton sekaligus mempelajari segala pergerakannya, maka ia pun lambat laun akan menjadi lebih cerdas otaknya dalam merancang suatu strategi. Ia pasalnya menjadi lebih cekatan ketika membuat suatu keputusan karena terbiasa memikirkan dampak baik dan buruknya terlebih dahulu sebelum mengambil langkah-langkah tertentu.
Selain dari segi perancangan strategi, potensi olahraga ini mencerdaskan otak seseorang juga bisa dilihat dari sisi penting lainnya seperti, meningkatnya kemampuan daya ingat, kemampuan untuk multi-tasking atau lakukan beberapa hal sekaligus serta kemampuan untuk memperlihatkan sisi kreatifitas pada diri seseorang.
Hal ini dibuktikan oleh seorang Profesor sekaligus peneliti di Karolinska Institute di Stockholm, Swedia, Predrag Petrovic melalui penelitiannya yang dipublikasikan dalam jurnal Plos ONE.
Menurutnya, pesepakbola bisa dibilang jauh lebih cerdas otaknya dibandingkan orang lain pada umumnya dan bahkan bisa menandingi kecerdasan otak seorang akademisi.
Selain Latih Fisik dan Mental, Sepak Bola Juga Cerdaskan Otak
Ada sejumlah manfaat yang bisa dirasakan oleh mereka yang gemar berolahraga atau main sepak bola.
Diperbarui 16 Des 2016, 13:00 WIBDiterbitkan 16 Des 2016, 13:00 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mengenang Titiek Puspa: Deretan Prestasi Sang Legenda Musik Indonesia
ASDP Indonesia Ferry Berhasil Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton
Hotel InJourney Hampir Penuh saat Libur Lebaran, Bali Paling Laris
Eks Wakil Wali Kota Palembang Jadi Tersangka Korupsi, Giliran Mantan Wali Kota Harnojoyo Diperiksa Kejati Sumsel
Festival Balon Udara Akan Digelar di Tangerang, Tak Ganggu Penerbangan Pesawat?
Aliran Keluar Modal Asing di SRBI, SBN dan Saham Pekan Ini Capai Rp 24 Triliun
Di Ajang Pertamina Mandalika Racing Series 2025, Pertamina Dukung Pembalap Muda Berprestasi
146 Ribu Orang Wara-Wiri di Taman Mini Indonesia Indah Saat Libur Lebaran 2025
Geopolitik Dunia Memanas, Akankah Dunia Hadapi Ancaman Perang Nuklir? Begini Respons Pengamat
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Gol Menit Akhir Peralta Gagalkan Kemenangan Persib atas Borneo FC
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Jumat 11 April Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Pelaku UMKM Dapat Kemudahan Akses Pemasaran Go Global Berkat Platform Digital PaDi UMKM