Liputan6.com, Adelaide, Australia Apa jadinya bila kerangka manusia, gas kentut, dan ingus ada di hadapan Anda. Pertanyaan medis dari anak-anak, seperti mengapa ingus keluar dari hidung ketika sakit ternyata begitu marak ditanyakan.
Baca Juga
Advertisement
Permasalahan medis tersebut dijawab dua dokter kembar asal Inggris, Chris and Xand van Tulleken. Dua dokter kembar ini meraih penghargaan British Academy Film Awards (BAFTA) dalam program televisi bertajuk Operation Ouch. Kini, mereka tengah melakukan tur di Adelaide, Australia.
"Jawaban atas pertanyaan cairan yang keluar dari hidung tadi karena hidung Anda terhubung ke perut. Untuk membuktikannya, Dr Xand akan minum susu berwarna biru, susu berwarna kuning, dan susu berwarna hijau lalu keluar cairah susu akan keluar dari hidungnya. Dalam Operation Ouch, ada banyak darah dan rasa sakit: kami menderita untuk seni kami sendiri," jelas Dr Chris.
Dua dokter kembar yang berusia 38 tahun memeroleh gelar kesehatan di Oxford, Inggris sebelum mengkhususkan diri dalam dunia kedokteran tropis, yang berkaitan dengan penyakit tropis, seperti malaria dan demam berdarah.
Dr Chris meraih gelar doktor dalam bidang virologi molekuler, sedangkan Xand seorang ahli Ebola. Keduanya membagi waktu bekerja dan penelitan kedokteran antara New York, Calgary di Kanada, dan Inggris.
Pertunjukan yang agak mengerikan
Pertunjukan yang agak mengerikan
Tak hanya bergulat dalam dunia medis, keduanya menghabiskan waktu di tempat-tempat terpencil sambil mempelajari praktik medis di pedalaman Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara. Dalam praktiknya, mereka mencoba membuat obat halusinogen dan paku yang dimasukkan melalui wajah.
Teknik itu ternyata dilakukan penduduk desa yang menggunakan obat tradisional. Untuk acara medis yang berhubungan dengan anak-anak, Chris dan Xand mempraktikan beberapa hal yang agak mengerikan.
"Dalam sesi pertunjukan, saya memasang infus ke Xand lalu meneteskannya dengan larutan garam sehingga darah tertarik. Sebenarnya, itu sangat buruk dan membuat Xand jadi memar. Kami satu-satunya orang yang mencoba melakukan hal seperti itu," papar Chris, dikutip dari The Australian, Kamis (5/1/2017).
Suasana humor yang hadir di layar kaca membuat penjelasan berbagai obat dan penyakit kepada anak-anak menjadi lebih mudah dimengerti. Dr Xand mengatakan, mereka mencoba berbagai hal itu untuk memastikan mahasiswa kedokteran bisa belajar dari tontonan.
Namun, pertunjukan medis ternyata berpengaruh besar pada anak-anak.
"Beberapa anak-anak ingin belajar ilmu pengetahuan medis sekaligus penasaran, seperti apa rasanya mempraktikkan hal-hal itu. Anak-anak juga ingin diyakinkan, bila mereka sakit, mereka akan sembuh," tutup Xand.
Advertisement