Menopause Dini Mengintai Wanita yang Tak Memiliki Anak

Risiko mengalami menopause dini makin besar bila tidak punya anak dan dulu mendapat menstruasi di usia muda.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 27 Jan 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2017, 12:00 WIB
Menopause dini
Usia pertama kali haid atau menstruasi menjadi pengaruh besar soal kapan wanita akan memasuki fase menopause.

Liputan6.com, New York- Wanita yang tidak memiliki anak berisiko mengalami menopause dini. Sehingga wanita ini berhenti menstruasi minimal 12 bulan berturut-turut di awal usia 40-an tahun.

Dalam studi yang dipublikasikan jurnal Human Reproduction mengungkapkan wanita yang tidak pernah hamil memiliki risiko dua kali lipat mengalami menopause dini. Selain faktor ini, risiko wanita mengalami menopause dini makin meningkat bila wanita tersebut menstruasi di usia terlalu muda.

Lalu, bagaimana bila wanita tersebut mendapatkan menstruasi usia muda dan tidak memiliki anak? Hasil studi menyebutkan risiko mengalami menopause dini lima kali lebih tinggi seperti mengutip Healthday, jumat (27/1/2017).

"Jika hasil temuan dari studi kami bisa dimasukkan ke dalam pedoman klinis. Dokter bisa memiliki waktu bagi wanita 35 tahun untuk melakukan sesuatu untuk mempersiapkan wanita ini untuk kemungkinan menopause dini," kata pimpinan studi, Gita Mishra dari University of Queensland, Australia.

Sehingga dokter bisa melakukan pengecekan faktor-faktor apa saja yang bisa memicu menopause dini. Jika faktor gaya hidupnya bisa memicu semakin menurunkan kesehatan reproduksi seperti merokok, dokter bisa memberi saran untuk memperlambat datangnya menopause dini.

Hasil studi dari Imperial College London menyebutkan, menopause dini memberikan dampak kesehatan kepada wanita. Seperti membuat wanita tersebut rentan terhadap serangan jantung, stroke dan penyakit tulang di kemudian hari.

Fakta ini diketahui lewat studi yang melibatkan 51.000 wanita di Australia, Jepang, Inggris, dan negara-negara Skandinavia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya