Keju Jenis Ini Tidak Bikin Anda Gemuk dan Tetap Sehat

Orang-orang takut menyantap keju karena kandungan lemaknya. Namun, jika mengonsumsi keju ini, Anda tidak perlu takut gemuk.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Mar 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2017, 18:00 WIB
Keju
Orang-orang takut menyantap keju karena kandungan lemaknya. Namun, jika mengonsumsi keju ini, Anda tidak perlu takut gemuk.

Liputan6.com, Jakarta Keju, makanan olahan dari susu sapi, sering kali dijauhi karena terkenal mengandung lemak tinggi. Tidak banyak orang yang tahu kalau keju memiliki kandungan butyrate, yang akan melancar metabolisme dengan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga bisa mem-bakar lemak lebih banyak daripada makanan lainnya.

Keju sendiri memiliki berbagai macam bentuk dan rasa yang berbeda-beda. Untuk itu kita harus cermat dalam memilih keju manakah yang lebih menyehatkan agar manfaatnya lebih terasa untuk tubuh.

Jenis keju sendiri juga dapat terbagi bedasarkan pada bahannya yakni keju natural (natural cheese) dan keju olahan (processes cheese).

Berikut ini perbedaan jenis keju yang dijelaskan oleh Darmanto Setyawan, insinyur kimia dari ITB sekaligus Factory Manager PT Greenfields Indonesia.

"Keju natural bisa disebut juga dengan fresh cheese. Biasanya tidak mengandung berbagai macam tambahan lain," ujar Darmanto. Jadi, kandungannya murni terbuat dari susu.

Biasanya, rasa dari keju natural lebih lembut dan creamy. Bahan alami yang sering ditemukan dalam keju seperti enzim, jamur atau ragi bahan ini biasanya ditemukan dalam bagian tempe tujuannya agar mengawetkan makanan tempe agar bisa terus dikonsumsi.

Hal yang sama juga diterapkan dalam produksi keju natural. Keju olahan atau processed cheese terdiri dari bahan awal keju olahan menggunakan keju alami. Namun, ditambahkan dengan berbagai campuran bahan lain sperti susu bubuk, lemak nabati, pewarna dan bahkan perisa untuk menambah rasa agar enak dikonsumsi. Keju olahan memang tahan lama namun keju natural biasanya hanya dapat dikonsumsi paling lama tidak lebih dari 60 hari.

Baik keju natural dan keju olahan masing-masing enak untuk dikonsumsi. Satu hal yang harus Anda ketahui, keduanya memiliki perbedaan yang bisa dirasakan. Keju natural biasanya tidak mengkilap, aromanya bisa bermacam-macam tergantung dari seberapa lama penyimpanan keju. Selain itu keju natural akan hancur jika dilipat.

Jika melihat kandungan di dalamnya, keju natural menawarkan lebih banyak kandungan susu yang baik untuk tubuh. Salah satu keju natural yang baik untuk dikonsumsi adalah keju Camembert. Keju Camembert yang diproduksi biasanya dibantu oleh jamur Penicillum Candidum yang merupakan sejenis ragi yang aman untuk dikonsumsi.

"Lapisan putih di permukaan keju camembert bisa dibandingkan dengan jamur putih yang tumbuh pada tempe untuk memberikan rasa yang khas. Ini mirip dengan keju Camembert yang semakin lama proses pematangannya, semakin enak rasa dari keju," ungkap Darmanto.

Biasanya jenis keju Camembert diimpor dari luar negeri, selain mahal keju juga biasnya telah mengalami waktu yang segar untuk bisa dikonsumsi. Namun, kali ini greenfrield meluncurkan produk keju lokal dan natural dengan jenis keju Camembert.

Selain natural, keju Camembert juga mengandung kasium tinggi yang dibutuhkan tubuh terutama untuk anak-anak yang sedang mengalami proses pertumbuhan.

(Reporter: Aida Tifani)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya