Liputan6.com, Jakarta Berhati-hatilah sebelum Anda bersenang-senang merokok menggunakan rokok elektrik. Hasil sebuah studi yang menemukan bahwa kadar benzena, yaitu zat penyebab kanker yang cukup signifikan dalam rokok elektrik atau vape ketika rokok elektrik tersebut dioperasikan dengan tenaga penuh.
Benzena, merupakan salah satu komponen bahan bakar atau bensin, yang telah dikaitkan dengan beberapa macam penyakit, termasuk leukemia dan gangguan sumsum tulang.
Zat tersebut juga ditemukan pada udara perkotaan akibat dari gas buang industri dan sisa-sisa bensin yang tidak terbakar pada pembuangan dan kebocoran tanki. Para peneliti dari Portland State University (PSU) di Amerika Serikat mengungkapkan, ketika cairan rokok elektrik, yang mengandung asam benzoic kimiawi atau benzaldehyde, digunakan tingkat benzena menjadi lebih tinggi ribuan kali.
Baca Juga
Namun, tingkat kadar benzena tersebut masih lebih rendah 50 hingga 100 kali jika dibandingkan dengan asap dari rokok konvensional. Temuan ini dimunculkan dalam jurnal digital PLOS ONE, melansir Times of India, Jumat (10/3/2017).
Besaran jumlah benzena dari rokok elektrik yang diukur oleh para peneliti dari PSU tergantung kepada seberapa besarnya kekuatan alat rokok elektrik tersebut.
Advertisement