Ingin Jadi Ayah, Ini Usia Subur Pria

Seperti wanita, pria ternyata juga memiliki usia subur yang jadi waktu termuda bagi mereka untuk menjadi seorang ayah.

oleh Melly Febrida diperbarui 13 Mar 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2017, 10:00 WIB
usia subur pria untuk jadi ayah
Seperti wanita, pria ternyata juga memiliki usia subur yang jadi waktu termuda bagi mereka untuk menjadi seorang ayah.

Liputan6.com, Jakarta Usia subur kerap dikaitkan dengan wanita. Sejumlah artikel menuliskan usia tepat wanita untuk hamil. Tapi bagaimana dengan pria? Pada usia berapa pria berpeluang besar menjadi ayah? Ini karena pria juga memiliki usia subur untuk membuahi sang istri agar hamil.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility, wanita yang pasangan prianya berusia 40 tahun dan bahkan lebih tua, cenderung membutuhkan waktu lima kali lebih lama untuk menghamili dibandingkan wanita yang usia pasangan prianya 25 tahun atau lebih muda.

Selain itu, tingkat kehamilan menurun antara 23 persen sampai 38 persen jika membandingkan pria di bawah 30 dan pria di atas 50 tahun.

Spesialis Kandungan dan Spesialis IVF Max Hospital Dr Shweta Goswami, menyoroti usia pria berpengaruh untuk memiliki anak.

Dr Goswami mengatakan, setelah usia 30 tahun ada penurunan testosteron 1 persen per tahun pada tingkat kesuburan pria. Testosteron adalah hormon yang berperan penting dalam produksi sperma.

Alhasil, lanjut Dr Goswami, bukan hanya wanita yang perlu khawatir tentang jam reproduksi karena kualitas sperma cenderung menurun setelah usia 35 tahun. Selain itu, motilitas sperma (seberapa baik sperma berenang) juga berubah dengan bertambahnya usia.

Menurutnya, usia tersubur pria memiliki anak sebelum usia 25 tahun dan terendah setelah usia 55 tahun. Faktanya, ketika membandingkan jumlah sperma yang berenang dengan baik pada pria antara usia 30 sampai 35 tahun dengan pria di atas usia 55 tahun, motilitas sperma menurun 54 persen seperti dilansir TheHealthsite, Senin (13/3/2017)

Kesuburan Pria dan Wanita

Wanita yang berusia akan mengalami penurunan produksi telur, yang juga menyebabkan penurunan produksi hormon estrogen. Hal ini tidak hanya mempengaruhi kesuburan wanita, tetapi juga meningkatkan risiko masalah genetik pada anak.

Di sisi lain, jika seorang pria bertambah usia, ada penurunan hormon testosteron pada laki-laki, yang mempengaruhi kualitas sperma dan motilitas. Ini yang menempatkan pria berisiko lebih besar memiliki anak-anak dengan masalah genetik.

Selain usia yang tepat, kaum pria sebaiknya mengubah gaya hidup yang sehat dengan menghindari merokok, makan makanan sehat dan seimbang, serta menjaga berat badan,
berhubungan seks pada hari-hari subur bisa membantu meningkatkan peluang pria untuk menjadi ayah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya