Pil KB Lindungi Wanita dari Kanker sampai 30 Tahun ke Depan

Para wanita yang menggunakan pil KB ternyata mendapatkan manfaat kesehatan terhadap kanker yang tidak diketahui sebelumnya.

oleh Nilam Suri diperbarui 24 Mar 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 11:30 WIB
pil KB dan kanker
Para wanita yang menggunakan pil KB ternyata mendapatkan manfaat kesehatan terhadap kanker yang tidak diketahui sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta Wanita yang menggunakan pil KB ternyata bisa menikmati manfaat kesehatan yang jauh lebih banyak dari sekadar mencegah kehamilan. Sebuah studi baru menemukan, kontrasepsi oral melindungi wanita dari beberapa jenis kanker selama setidaknya 30 tahun.

Melansir Health, Jumat (24/3/2017), para peneliti dari University of Aberdeen di Skotlandia menemukan, pengguna pil KB lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kanker kolorektal, endometrial, dan ovarium--dibanding wanita yang tidak menggunakannya.

Sekitar satu dari tiga wanita yang menggunakan pil KB terlindungi dari kemungkinan menderita kanker ovarium dan endometrial. Dan satu dari lima wanita pengguna pil KB terlindungi dari kanker kolorektal, demikian studi ini menemukan.

Namun sayangnya studi ini tidak hanya membawa kabar baik. Ada peningkatan risiko kanker payudara dan serviks terhadap wanita yang saat ini sedang menggunakan atau baru saja menggunakan kontrasepsi oral. Namun risiko tadi akan menghilang setelah lima tahun berhenti menggunakan pil. Dan tidak ada bukti bahwa risiko ini akan muncul lagi di masa depan.

Penulis studi, Lisa Iverson, Ph.D dan rekan-rekannya menyimpulkan, menggunakan pil KB sepertinya tidak mengekspose wanita terhadap risiko kanker untuk jangka panjang. Dan, pil KB bisa mengurangi risiko beberapa kanker, bahkan lama sesudah para wanita ini berhenti menggunakan pil KB.

Temuan-temuan yang datang dari Royal College of General Practitioners' Oral Contraception Study, studi terlama di dunia yang mempelajari efek kesehatan dari pil KB. Hasil terbaru ini didapatkan dari penelitian terhadap 46 ribu orang wanita yang dilakukan selama 44 tahun.

Ketika pil KB pertama kali diperkenalkan di AS pada tahun 1960, banyak orang yang mengkhawatirkan efek jangka panjangnya, terutama terhadap kanker.

Alaminya, estrogen dan progesteron telah ditemukan bisa mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan beberapa kanker, menurut National Cancer Institute. Kebanyakan kontrasepsi oral adalah kombinasi versi buatan manusia dari kedua hormon wanita tadi.

Saat ini, pil KB adalah alat kontrasepsi pilihan dari 16 persen wanita usia produktif di AS, menurut data Centers of Disease Control and Prevention. Dan secara keseluruhan, ada 100-150 juta wanita di seluruh dunia yang menggunakannya.

Penelitian tentang hubungan antara pil KB dan risiko kanker memiliki hasil bervariasi.

Bagusnya, studi baru ini menemukan tidak ada bukti risiko kanker baru di masa depan di antara para wanita yang sudah pernah menggunakan kontrasepsi oral ini.

"Hasilnya memberikan bukti yang kuat bahwa kebanyakan wanita tidak memamaparkan diri mereka terhadap risiko kanker jangka panjang dengan memilih menggunakan pil KB. Bahkan, banyak dari mereka jadi terlindungi," tulis para peneliti.

Studi tentang kanker dan pil KB ini diterbitkan dalam jurnal American Journal of Obstetrics & Gynecology.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya