Liputan6.com, Jakarta Emily Titterington, bocah autisme berumur 16 tahun yang meninggal dunia akibat menahan BAB selama delapan minggu, diketahui memiliki fobia ke toilet.
Gara-gara punya fobia ke toilet, Emily sanggup menahan BAB lama-lama yang menyebabkan ususnya terus membengkak. Hingga menekan rongga dada dan jantung.
Baca Juga
Menurut Patalog Home Office, Dr Amanda Jeffery, kondisi yang terjadi pada Emily dikenal dengan stool witholding.
Advertisement
Stool witholding umum terjadi pada anak-anak yang kerap dilanda stres dan merasa cemas setiap kali mau menggunakan toilet. Mereka mungkin punya fobia ke toilet, atau merasa tidak dapat menggunakan fasilitas umum di sekolah atau tempat-tempat umum lainnya.
Munculnya fobia ke toilet kemungkinan besar akibat dampak saat si Kecil sedang buang air. Ketika tinja sulit atau terasa sakit saat dikeluarkan membuat seorang anak jadi enggan lagi untuk BAB.
Seperti dikutip dari situs Daily Mail, Kamis (13/4/2017), lambat laun otak mulai mengabaikan sinyal yang biasanya mengingatkan seseorang untuk segera membuang tinja yang sudah menumpuk di rektum atau usus besar.
Akibatnya, orang jadi jarang BAB. Dampak jangka panjangnya, menyebabkan rasa sakit dan kerusakan pada sistem cerna.
Tak jarang seorang anak yang menderita kondisi akibat fobia ke toilet mengalami diare yang berlebihan. Atau sembelit yang rentan terjadi ketika tinja berada di usus besar terlalu lama, dan usus besar menyerap terlalu banyak air yang menyebabkan tinja keras dan kering.
Maka itu jangan pernah menahan BAB dan jangan sampai mengalami fobia ke toilet.