Bakal Digelar Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Nusantara

Menyambut perayaan 72 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa kementerian mengadakan Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Nusantara

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2017, 16:02 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2017, 16:02 WIB
Menkes dan Teten
Menteri Kesehatan Nila Moeloek (kiri) dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki ( Foto : Kantor Staf Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Menyambut perayaan 72 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Sekretariat Negara, dan Kantor Staf Presiden menggelar Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Nusantara mula i1-17 Agustus 2017.

Kegiatan ini sekaligus untuk mengajak masyarakat kembali mengonsumsi ikan yang membuat tubuh sehat, kuat, dan cerdas. Tak tanggung-tanggung, hadiahnya berupa kesempatan langsung memasak ikan untuk Presiden Jokowi para peringatan HUT Kemerdekaan, 17 Agustus 2017.

Acara yang diselenggarakan bersama dengan Femina Group ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dan masyarakat meningkatkan konsumsi protein dari ikan, yang merupakan bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas.

Saat melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, Presiden RI Joko Widodo, yang didampingi Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menemukan 70 persen ibu hamil di daerah Indonesia Timur menderita anemia serta kekurangan gizi dan protein. Padahal, Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil laut dan ikan yang merupakan salah satu sumber utama protein, vitamin, dan mineral yang dapat dimanfaatkan. Karena itu, Presiden Joko Widodo segera mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa peningkatan gizi menjadi sangat penting untuk menjawab kebutuhan generasi Indonesia yang sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter yang siap meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di kawasan maupun global.

Sejalan dengan pesan Presiden itu, pada pertengahan Mei 2017, Kementerian Kesehatan telah menyelenggarakan Festival Kuliner Ikan Nusantara di Kota Tua, Jakarta, agar masyarakat luas mendapatkan informasi, edukasi, dan produk pangan ikan yang berkualitas untuk menjamin kualitas konsumsi pangan.

“Kenapa ikan? Karena kita ingin memperbaiki gizi masyarakat, dan ikan merupakan sumber protein yang kaya serta mudah didapat,” kata Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Ditegaskan, pemerintah menargetkan konsumsi makan ikan masyarakat Indonesia menjadi rata-rata 54 kilogram per kapita per tahun pada 2019. Saat ini, konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ikan masih terbilang rendah. Rata-rata, tingkat konsumsi ikan di Indonesia baru mencapai 41 kilogram (kg) per kapita per tahun.

Meski mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di 37-38 kg per kapita per tahun, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia (70 kg per kapita per tahun) dan Singapura (80 kg per kapita per tahun), bahkan kalah telak dengan Jepang (mendekati 100 kg per kapita per tahun). “Padahal 70 persen luas Indonesia adalah air, yang di dalamnya banyak terdapat ikan asli Nusantara,” kata Teten.

Hal senada disampaikan Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang mengingatkan bahwa butir kelima Nawacita, yang menjadi visi pemerintahan Jokowi-JK, adalah "Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia". “Kita menghadapi dengan tingginya angka stunting. Apalagi di kawasan timur Indonesia, disparitasnya tinggi sekali,” papar Menkes. Stunting merupakan kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi dan berat badan tak seimbang, apalagi jika dibandingkan anak-anak normal seusianya.

Saat ini, angka stunting di Indonesia turun menjadi 27,5 persen. Namun standar WHO harusnya bisa di bawah angka 20 persen. “Kami sangat bersyukur Presiden memperhatikan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, dengan memberikan makanan tambahan pada setiap kunjungan kerja ke daerah,” kata Menteri Nila.

Rendahnya konsumsi ikan masyarakat Indonesia menjadi perhatian khusus, sehingga secara paralel KKP dan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) mencanangkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun berusaha meningkatkan distribusi ikan ke daerah-daerah yang tidak memiliki potensi ikan agar tetap bisa mengonsumsi ikan, serta aktif mengajak masyarakat Indonesia meningkatkan konsumsi ikan. Pemerintah menargetkan konsumsi ikan rakyat Indonesia meningkat menjadi 54 kg/kapita/tahun di 2019. (ksp.go.id)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya