Liputan6.com, Jakarta Saat udara panas atau olahraga, Anda akan mengeluarkan keringat. Terkadang keringat dari dahi menetes ke mulut. Anda pun akan merasakan rasa asin dari keringat tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Bagi beberapa orang, keringat terasa lebih asin daripada yang lain. Hal ini bisa dipengaruhi dari kelembapan hingga diet.
Dilansir dari Furthermore, Kamis (21/9/2017), ada faktor-faktor yang berperan dalam menentukan seberapa banyak natrium dan sodium--unsur yang ada dalam garam--terdapat di dalam keringat.
Perubahan iklim
Iklim yang lebih lembap akan mengurangi sedikit garam pada kulit. Tapi kulit tetap lembap lebih lama, sedangkan iklim yang lebih kering akan meninggalkan lebih banyak garam pada kulit.
Jadi, ketika berkeringat, keringat akan terasa lebih asin. Keringat pun akan menguap dengan cepat.
Simak video menarik berikut ini:
Dipengaruhi makanan yang dikonsumsi
Jika Anda makan dengan kandungan garam yang lebih tinggi, seperti daging atau jus sayuran, maka Anda akan memiliki lebih banyak sodium di tubuh.
Oleh karena itu, lebih banyak sodium yang dilepaskan dalam keringat saat berolahraga. Ini bukan hal yang buruk.
Advertisement
Semakin besar tubuh Anda, semakin asin keringatnya
Banyak orang berpikir, pria cenderung berkeringat lebih banyak daripada wanita. Namun, sebuah penelitian baru di Experimental Physiology menemukan, ukuran tubuh mungkin akan memengaruhi rasa asin keringat.
Tentunya, bukan dari jenis kelamin yang menjelaskan perbedaannya. Alasannya, tubuh yang lebih besar akan berkeringat lebih banyak dan lebih asin.
Berkaitan dengan DNA
Keringat yang lebih asin bisa dipengaruhi DNA. Ada gen yang disebut CFTR (regulator transmembran kistik fibrosis) untuk mengendalikan jumlah natrium dan sodium yang keluar dari kelenjar keringat ke tubuh.
Advertisement