Kisah Unik Tukang Cukur yang Sukses Bikin Anak-Anak Doyan Baca

Ryan Griffin yang sehari-hari bekerja sebagai pemangkas rambut di Fuller Cut Barbershop memiliki trik unik untuk menyebarkan budaya baca.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 24 Nov 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2017, 18:00 WIB
Anak Membaca
Ilustrasi anak membaca (Foto: http://www-tc.pbs.org/)

Liputan6.com, Jakarta Tak perlu berprofesi guru untuk bisa mengedukasi lingkungan. Lakukan saja apa yang kita bisa, contohnya seperti tukang cukur di Michigan, Amerika Serikat yang sukses bikin anak-anak di lingkungannya jadi doyan baca.

Ryan Griffin yang sehari-hari bekerja sebagai pemangkas rambut di Fuller Cut Barbershop memiliki trik unik untuk menyebarkan budaya baca.

Dia akan memberi potongan jasa pangkas rambut 2 dollar bagi pelanggan cilik yang berkunjung ke salonnya. Terkadang, anak-anak tersebut mendapat uang saku 2 dollar darinya bila mereka mau membaca buku keras-keras saat rambutnya dipangkas.

Griffin mengaku ide itu bukan murni miliknya. "Aku pertama kali membaca tentang sebuah salon pangkas rambut di Harlem, Tampa, dan Iowa. Mereka melakukan hal ini dan ide itu begitu mengena di benakku. Itu adalah cara yang sangat bertanggung jawab (untuk memperkenalkan budaya membaca)," ujarnya, mengutip laman Buzzfeed, Jumat (24/11/2017).

Untuk menunjang aksinya itu, Griffin menyeleksi buku-buku yang tersedia di rak salonnya dengan baik. "Contohnya, kami punya buku Big Hair Don't Care. Jadi ketika gadis-gadis cilik itu berkunjung, mereka tahu bahwa rambut mereka yang mengembang itu indah dan mereka cantik," ucap Griffin mencontohkan. 

Hasilnya, bocah-bocah lelaki mau pun perempuan yang menggunakan jasa Griffin merasa terhibur dan mendapat manfaat dari doyan baca.

 

Saksikan juga video berikut ini: 

 

Donasikan buku pada salon lain

Meski berprofesi sebagai tukang pangkas rambut, Griffin mengantongi gelar sarjana bidang African-American Studies. Itu sebabnya dia sangat peduli terhadap pendidikan anak.

Griffin menilai, anak-anak saat ini tumbuh dalam budaya yang terlalu fokus pada bentuk tubuh sempurna. Karenanya Griffin memastikan cerita dalam buku-buku yang tersedia di salon mendukung anak untuk mencintai tubuh dan penampilan mereka apa padanya. "Buku-buku seperti itu mungkin tidak mereka dapatkan di sekolah," ucap Griffin.

Ayah dua anak ini juga tak segan mendonasikan sebagian koleksi bukunya pada salon-salon pangkas rambut lainnya sehingga salon-salon itu bisa memiliki program sendiri.

"Aku juga tak paham kenapa ini begitu mudah. Yang kulakukan hanyalah meminta anak-anak itu mebaca. Selama ada buku di sini, aku akan terus melakukannya," ujar Griffin.

"Pesanku adalah: Kau tak perlu memiliki satu ton uang, kau tak perlu melakukan sesuatu yang besar, cukup mulai lakukan saja (yang kau bisa)," tutupnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya