Pria Ini Malah Menderita Meski Berotak Jenius

Pria ini punya ingatan yang hampir sempurna dan bisa mengingat memori secara detail.

oleh Umi Septia diperbarui 14 Des 2017, 15:30 WIB
Diterbitkan 14 Des 2017, 15:30 WIB
Memori otak
Pertajam memori Anda sampai hari tua dengan mengonsumsi delapan makanan ini

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria bernama Joey DeGrandis bisa dianggap memiliki ingatan yang hampir sempurna alias berotak encer atau jenius. Bagi Joey, seluruh hidupnya telah diatur oleh memori dan pengetahuan yang luas dan konstan.

Joey pertama kali mengetahui bahwa dirinya memiliki perbedaan memori tersebut saat masih kecil. Saat itu, orangtuanya juga menyadari peningkatan ingatan yang dimiliki Joey. Namun, Joey tidak pernah menganggap kemampuan mentalnya sebagai hal yang signifikan. Dia menganggap hal itu hanya tipuan yang bisa dia gunakan untuk mengesankan teman-temannya, seperti dilansir dari laman Independent, Rabu (13/12/2017)

Namun, semuanya berubah pada tahun 2010 ketika Joey yang saat itu berusia 26 tahun. Dia menyaksikan sebuah segmen di 60 Minutes tentang orang-orang dengan Memori Autobiografi yang Sangat Unggul (HSAM).

Joey melihat banyak kesamaan antara dirinya dan orang-orang yang tampil di acara tersebut. Karena hal itu, dia akhirnya memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut kondisi yang dialaminya dan berkonsultasi dengan dokter.

Joey juga mengirimkan email pada seorang professor riset dalam neurobiologi dan perilaku di University of California James McGaugh. McGaugh mendiagnosis kasus HSAM pertama kalinya pada wanita bernama Jill Price dan membahas temuannya tersebut di acara 60 Minutes. Setelah acara tersebut, McGaugh juga menerima email sebanyak 600 email dan telepon dari orang-orang yang mengira mereka mungkin juga memiliki HSAM.

Dari email tersebut, ditemukan 60 orang yang ternyata memiliki kondisi serupa.

Saksikan video menarik berikut :

 

Mengenal HSAM

Ilustrasi Pria
Ilustrasi Pria (iStockphoto)​

Kondisi HSAM tidak hanya membuat seseorang memiliki kemampuan luar biasa untuk mengingat secara detail. Hal ini juga dapat membuat seseorang sulit melepaskan perasaan negatif yang timbul akibat peristiwa buruk dalam hidup seseorang.

"Saya merasa beruntung karena memiliki kehidupan yang cukup bagus dan memiliki kenangan bahagia. Tapi saya juga cenderung memikirkan suatu hal jauh lebih lama dibandingkan orang lain," kata Joey.

Selain itu, Joey mengaku sulit melupakan perasaan negatif apabila sesuatu yang menyakitkan terjadi pada hidupnya. Seperti perpisahan, kehilangan anggota keluarga dan hal menyakitkan lainnya. Menurut Joey, kondisi yang dimilikinya juga membuat dia bisa menyimpan kenangan dengan lebih rinci. Kenangan itu bisa bertahan dalam waktu yang lebih lama. Meskipun mungkin terkadang merasa ini seperti jebakan, Joey pada akhirnya bersyukur atas anugerah tersebut.

"Kondisi ini bisa membuat frustrasi dan menderita, tapi juga sangat menyenangkan memiliki kemudahan mengingat kenangan indah," katanya.

Sejak menemukan kasus HSAM pada 20 tahun lalu, peneliti masih terus melakukan penyelidikan agar semakin memahami kondisi tersebut. Menurut mereka, pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi tersebut bisa membantu melawan penyakit terkait ingatan seperti Alzheimer.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya