Menurut WHO, Ini Kategori Kecanduan Gim

Tahun 2018 nanti, WHO berencana memasukkan kecanduan game sebagai golongan penyakit.

oleh Gina Melani diperbarui 28 Des 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2017, 14:00 WIB
Pasutri Tega Jual Tiga Anak Kandung demi Danai Kecanduan Game
Tahun 2018 nanti, WHO berencana memasukkan kecanduan game sebagai golongan penyakit.

Liputan6.com, Jakarta Mungkin Anda sudah sering mendengar tentang penyakit kecanduan alkohol dan obat-obatan, yang bikin si pencandu kesakitan jika dijauhkan dari alkohol atau obat-obatannya. Kecanduan tak hanya terhadap barang, melainkan perilaku kebiasaan juga, seperti berjudi. Kecanduan memaksa seseorang untuk berperilaku tidak biasa dan sering kali bersifat merusak.

Baru-baru ini, World Health Organization (WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia) merilis artikel tentang kecanduan gim (atau game) akan dikategorikan sebagai penyakit di tahun 2018 nanti. Para ahli menyetujui bahwa hal yang saat ini dianggap tidak berbahaya seperti gim akan menjadi berbahaya jika sudah dalam tahap kecanduan. Itu karena para pelakunya terus bermain gim hingga mengabaikan waktu istirahat.

Ada alasan kenapa WHO mengklasifikasikan gangguan permainan - kecanduan bermain video gim - sebagai kondisi kesehatan mental. Perlu dicatat bahwa informasi ini berasal dari draf Beta yang dikeluarkan oleh Klasifikasi Internasional WHO mengenai Penyakit.

ICD adalah alat referensi standar untuk penyakit, meski rancangan tersebut menyatakan secara eksplisit bahwa daftar barunya belum disetujui oleh WHO. Banyak profesional kesehatan mental tidak setuju dengan penambahan yang disarankan. Kita akan tahu pasti apakah gangguan gim akan dimasukkan pada 2018 nanti, dikutip dari Livescience, (Kamis, 28/12/2017).

Sebenarnya, argumen melawan gangguan permainan sebagai kecanduan resmi tidak menunjukkan bahaya dan keterusan. Beberapa ahli merasa bahwa "kecanduan" hanyalah istilah, mengingat fakta bahwa banyak "pecandu" gim adalah anak-anak dan remaja.

Ada kekhawatiran, mengklasifikasikan kecanduan semacam itu dapat menyebabkan orang tua dan dokter untuk mengklasifikasikan penggunaan video gim normal sebagai perilaku patologis. Yang bisa jadi malah mengarahkan anak-anak untuk mencari lebih banyak hal berbahaya saat memilih permainan mereka.

Untuk saat ini, satu-satunya perilaku kecanduan di DSM adalah kecanduan judi. Namun ada yang berpendapat bahwa kecanduan makan, belanja, penggunaan internet, seks, dan aktivitas lainnya harus disertakan.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

Kategori perilaku kecanduan

Kecanduan game
Ilustrasi kecanduan game

Penting untuk dicatat bahwa keberadaan gangguan permainan tidak berarti dokter menyatakan permainan adalah buruk atau berbahaya. Video gim bisa menjadi alat belajar yang efektif, dan mereka juga bisa menjadi menyenangkan.

Berikut adalah perilaku yang akan masuk sebagai karakteristik gangguan gim menurut WHO:

1. Mengalami gangguan kontrol onset, frekuensi, intensitas, durasi, penghentian, atau konteks permainan

2. Lebih memprioritaskan gim dibanding kepentingan hidup lainnya dan aktivitas sehari-hari

3. Keberlanjutan atau eskalasi gim meski terjadi konsekuensi negatif

Yang terakhir itu poin pentingnya. Manusia cenderung membuat pilihan buruk atas nama waktu yang tepat. Namun jika waktunya malah diperpanjang, bukankah sudah menjadi masalah?

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya