Waspada, Ada 3 Jenis Kanker yang Mengancam Penduduk Asia

Asia menyumbang setengah dari penderita kanker di seluruh dunia, dan angka ini akan terus bertambah.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 13 Mar 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2018, 16:00 WIB
20160205-Kanker Paru Paru-iStockphoto
Ilustrasi Kanker Paru Paru (iStockphoto)

Liputan6.com, Singapura Seiring jumlah populasi yang menua (aging population) di Asia Pasifik terus bertambah, permintaan akan obat-obatan inovatif juga meningkat. Salah satunya adalah untuk pasien kanker.

Seperti dipaparkan Kepala Bidang Pengurusan Obat-obatan (Head of Medical Affairs) Bayer Pharmaceuticals Division Asia/Pacific, Dr Chuan Kit Foo, berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 87 persen beban penyakit pada orang dewasa/tua disebabkan oleh penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular dan kanker.

"Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di dunia. Dan separuh dari kasus tersebut terjadi di negara-negara Asia," kata Dr Chuan dalam acara Bayer Asia Pacific Pharmaceuticals Media Day 2018 di Singapura pada Selasa, 13 Maret 2018.

Begitu juga beban akibat penyakit kanker. Asia menyumbang setengahnya dan jumlahnya akan meningkat pesat selama satu dekade ke depan. "Kejadian kasus kanker di Asia diperkirakan mencapai 10,6 juta pada 2030," ujar Dr Chuan.

Saksikan juga video menarik berikut: 

 

Faktor Gaya Hidup

dr, Chuan Kitt Foo
dr. Chuan Kitt Foo

Menurut Dr Chuan, penyebabnya karena gaya hidup yang tidak berubah selama proses orang tersebut menjadi tua. Bagaimana pun kanker tidak muncul begitu saja.

Setidaknya ada tiga jenis kanker yang mengancam hidup penduduk di Asia Pasifik. Kanker kolorektal, kanker paru, dan yang terakhir adalah kanker payudara.

"Setiap negara tidak sama, kanker mana yang paling banyak diidap," kata Dr Chuan.

Ancaman penyakit ini juga berlaku di negara Singapura sendiri. Dr Chuan memprediksi, ada kemungkinan kanker kolorektal yang bakal mengancam hidup penduduk Negari Singa tersebut.

Siapa sangka, negara yang individunya tampak sehat karena sering berjalan kaki, juga dihantui oleh sakit kanker. Kanker itu sendiri akan muncul disebabkan pola hidup, dalam hal ini pola makan penduduk Singapura yang 'tidak sehat'.

"Penduduk Singapura ini senang BBQ-an," kata Dr Chuan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya