Kacang Memang Bisa Turunkan Risiko Sakit Jantung, tapi Ada Syaratnya

Manfaat kacang bagi kesehatan jantung ternyata diiringi oleh beberapa faktor tertentu yang sering luput dibicarakan.

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 19 Apr 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2018, 15:30 WIB
Selai Kacang
Manfaat kacang bagi kesehatan jantung ternyata diiringi oleh beberapa faktor tertentu yang sering luput dibicarakan. (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian menunjukkan kacang, yang mengandung asam lemak tak jenuh, serat, dan mineral yang tinggi dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung atau kardiovaskular.

Namun, penelitian dari Swedia yang diterbitkan dalam Heart menemukan manfaat yang didapat dari mengonsumsi kacang sangat bergantung pada pola hidup sehat seseorang. Melansir New York Times, Kamis (19/4/2018).

Peneliti melakukan riset pada 61.364 orang dewasa berumur 17 tahun ke atas. Mereka meminta peserta untuk mengisi kuesioner terkait diet, gaya hidup dan faktor risiko penyakit kronis lainnya.

Hasil penelitian menunjukkan konsumsi kacang berhubungan dengan lebih rendahnya risiko penyakit jantung, gagal jantung, stroke, serta detak jantung yang cepat dan tidak teratur, yang disebut fibrilasi atrium atau A-fib.

Tapi ada faktor yang luput diteliti. Mereka yang rutin mengonsumsi kacang ternyata rata-rata masih berusia muda dan berpendidikan tinggi. Orang-orang ini juga sudah dari sananya memiliki indeks masa tubuh yang lebih rendah, lebih aktif secara fisik, memiliki kemungkinan merokok lebih kecil, dan rajin mengonsumsi buah dan sayuran.

Ketika para peneliti mengendalikan faktor-faktor tersebut, manfaat yang akan didapatkan dari konsumsi kacang ternyata hanya berpengaruh pada menurunnya risiko fibrilasi atrium, dan tidak memiliki efek signifikan dengan penyakit kardiovaskular lainnya.

"Ada kemungkinan penelitian sebelumnya tidak mengendalikan banyak faktor seperti yang kami lakukan. Kacang memang makanan yang baik bagi kesehatan, namun tidak memberi banyak manfaat seperti yang Anda bayangkan," ujar profesor epidemiologi dari Institut Karolinska sekaligus peneliti utama, Susanna C. Larsson, mengutip dari New York Times.

 

Saksikan juga video berikut ini :

Selain konsumsi kacang, ini cara atasi fibrilasi atrium pada jantung

20151013-Ilustrasi-Serangan-Jantung
fibrilasi atrium atau detak jantung cepat dan tidak teratur dapat berkembang menjadi penyakit jantung lainnya jika tidak ditangani. (iStockphoto)

Fibrilasi atrium atau detak jantung yang cepat dan tidak teratur ini kerap menjadi masalah kesehatan yang dipandang sebelah mata. Mengutip dari laman American Heart Association, data tahun 2009 menunjukkan hanya 33 persen pasien salah satu jenis penyakit jantung tersebut yang memandang fibrilasi atrium sebagai masalah serius.

Namun jika dibiarkan, penyakit ini dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan jantung lainnya. Oleh sebab itu, selain mengonsumsi kacang, American Heart Association merekomendasikan tiga hal, yakni kenali gejalanya, lakukan penanganan yang tepat, dan kurangi risiko stroke dan gagal jantung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya