Kacang Kenari Enyahkan Risiko Diabetes

Konsumsi walnut atau kacang kenari bisa mengenyahkan hampir separuh risiko seseorang terkena diabetes tipe-2, menurut sebuah studi.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2018, 16:00 WIB
Kenari Kurangi Risiko Kanker Payudara
Kenari Kurangi Risiko Kanker Payudara

 

Liputan6.com, Jakarta Konsumsi walnut atau kacang kenari bisa mengenyahkan hampir separuh risiko seseorang terkena diabetes tipe-2, menurut sebuah studi.

Studi yang melibatkan 34 ribu orang dewasa itu menunjukkan bahwa konsumsi kacang kenari sekitar tiga sendok makan berhubungan dengan 47 persen lebih rendah terkena diabetes tipe-2.

“Hubungan kuat antara konsumen kenari dan prevalensi rendah diabetes tipe-2 adalah pembenaran tambahan untuk memasukkan walnut dalam makanan. Penelitian lain menunjukkan bahwa walnut juga bermanfaat bagi fungsi kognitif dan kesehatan jantung,” kata Lenore Arab dari University of California, Los Angeles (UCLA).

Untuk penelitian ini, tim peneliti mengamati 34.121 orang dewasa berusia 18-85 tahun. Mereka menanyai para partisipan ini soal asupan makanan serta apakah terkena diabetes dan menggunakan obat untuk penyakitnya itu.

Hasilnya, mereka yang mengonsumsi kacang kenari menunjukkan risiko yang lebih rendah untuk diabetes Tipe-2 dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kacang tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, pendidikan, indeks massa tubuh, dan aktivitas fisik.

Kenari adalah sumber yang kaya lemak tak jenuh ganda (13 gram per ons), dan satu-satunya kacang yang mengandung sejumlah besar asam alfa-linolenat (ALA) - asam lemak omega-3 nabati (2,5 gram per satu ons).

Makanan ini juga mengandung protein (4 gram per satu ons) dan serat (2 gram per satu ons).

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi setengah cangkir kenari per hari dapat membantu melindungi sistem pencernaan karena meningkatkan jumlah bakteri probiotik dalam usus dan menangkal risiko penyakit jantung dan otak serta kanker. Demikian seperti dilansir Indian Express. (AntaraNews/Lia Wanadriani Santosa)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya