Tekanan Darah Selalu di Angka Ini, Serangan Jantung Dipastikan Menjauh

Untuk mencegah serangan jantung yang terjadi mendadak, pastikan bahwa tekanan darah Anda selalu di angka 120mmHg

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Des 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2018, 12:00 WIB
Mengukur tekanan darah
Mengukur tekanan darah Guna Terhindar Serangan Jantung (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta Agar terhindar dari serangan jantung, pastikan bahwa tekanan darah Anda dalam keadaan normal. Rentang aman angka tekanan darah ini, kata Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Bunda Jakarta, Dicky Hanafy, akan memengaruhi kinerja jantung dalam memompa darah.

Dicky, menjelaskan, tekanan darah yang aman harus di bawah 120 mmHg (atas/sistolik), dan di bawah 80 mmHg (bawah/diastolik)

"Tekanan darah itu membuat jantung bekerja ringan. Memompa darah juga ringan. Beban jantung tidak berat," kata Dicky dalam acara 'Anniversary 46 Years of Saving Life Bunda Medik Healthcare System' di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat, 30 November 2018.

 

Tekanan darah di atas 150 mmHg

Dicky, mengingatkan, agar setiap orang tidak menyepelekan tekanan darah di atas 150 mmHg. Angka tersebut sudah masuk kategori tekanan darah tinggi (hipertensi).

"Jangan bilang, kalau (tekanan darah) 150 mmHg itu oke. 'Oh, saya baik-baik saja kok, Dok. Tidak ada masalah keluhan penyakit apapun.' Padahal, itu sudah hipertensi," ujarnya.

Menurut dia, hipertensi bisa menimbulkan serangan jantung mendadak dan stroke. Gejala keduanya pun seringkali tidak terdeteksi dan bisa tiba-tiba terjadi. Oleh karena itu, tekanan darah tinggi, angkanya harus diturunkan dalam rentang aman.

"Orang yang tekanan darah tinggi (di atas 140 mmHg) harus diturunkan sampai di bawah 120 mm Hg. Efeknya pasien bisa pusing karena tekanan darahnya turun. Tapi nanti tubuh lama-lama akan beradaptasi. Itu normal, kok," kata Dicky menambahkan.

Solusi Turunkan Tekanan Darah

Solusi untuk menurunkan tekanan darah, pasien harus memperbaiki gaya hidup. Pola hidup sehat seperti mengurangi konsumsi garam, gula, lemak, diet seimbang dengan perbanyak sayur dan buah, olahraga teratur, serta hindari minum alkohol.

Jika cara di atas belum mampu menurunkan tekanan darah, pasien akan diberikan obat penurun tekanan darah. Obat tersebut diminum setiap hari sesuai dosis yang diberikan dokter. Konsultasi secara teratur juga diperlukan untuk mengetahui seberapa besar tekanan darah turun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya