Seberapa Penting Asupan Protein untuk Anak?

Sedari anak kecil harus dibiasakan mengonsumsi makanan sumber protein

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Feb 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019, 08:00 WIB
Protein
Ilustrasi sumber protein (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Anak membutuhkan berbagai macam zat gizi untuk masa pertumbuhannya. Terdiri dari karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

Selain itu, ada satu zat gizi penting yang tak boleh sampai diabaikan, yaitu protein. Seberapa penting kebutuhan protein bagi anak?

Dokter spesialis gizi dan klinis dari Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah, Juwalita Surapsari, menjelaskan, bayi dan anak-anak yang berada dalam tahap tumbuh dan berkembang, membutuhkan protein lebih banyak per kilogram berat badannya dibandingkan dengan orang dewasa.

Asupan protein sehari-hari sendiri bergantung sama berat dan tinggi badan, usia, dan jenis kelamin. Anak membutuhkan protein sekitar 10 persen dari total kebutuhan energi harian atau kurang lebih 10 sampai 20 gram setiap hari.

Untuk fungsinya, protein dibutuhkan sebagai zat pembangun. "Protein bisa menyusun otot, membuat hormon, membuat enzim pencernaan," kata Juwalita saat ditemui di acara Good to Go pada Rabu, 30 Januari 2019.

 

Akibat Kekurangan Protein

Makanan berprotein
Ilustrasi makanan berprotein (Sumber: Pixabay)

Juwalita melanjutkan bahwa kekurangan protein dapat menghambat tumbuh kembang anak.

"Kalau pertumbuhan anak terhambat maka anak akan gampang sakit, secara komposisi tubuh ototnya kecil dan dapat mengakibatkan anak akan lebih mudah gemuk nantinya," kata Juwalita.

"Karena otot itu ibaratnya seperti "kompor" di tubuh kita, kalau kita makan kan harus dimetabolisme jadi energi, nah yang memetabolisme itu salah satunya diotot," kata dia menambahkan.

 

Protein Memang Penting, tapi

Meski protein punya peran penting bagi si Kecil, orangtua harus tetap memperhatikan jumlah asupan protein yang dikonsumsinya.

Juwalita mengatakan, mengonsumsi protein yang berlebihan dapat menyebabkan terganggunya fungsi ginjal, karena hasil metabolisme dikeluarkan lewat ginjal.

Untuk mengetahui apakah asupan gizi anak sudah terpenuhi, caranya mudah yaitu dengan mengikuti panduan piring makan sehat, seperti yang disarankan oleh Juwalita.

Untuk anak-anak, sesuaikan dengan kebutuhan mereka, tapi pada dasarnya harus memenuhi lima kelompok bahan makanan, seperti makanan pokok yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak yang baik, serat, dan jangan lupa minum air yang cukup karena air menunjang metabolisme tubuh sehingga kebutuhan cairan anak akan mencukupi.

Orangtua harus membiasakan anak untuk mengonsumsi makanan atau minuman sejak pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI)

"Konsumsi protein untuk Anak dimulai dari mpasi awal, harus sudah ada proteinnya, protein harus segera dikenalkan dan jangan lama-lama, karena kandungan zat besi di dalam asi kan sudah turun di usia mpasi itu atau usia 6 bulan," katanya.

Namun ada kalanya anak menolak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung protein. Anak yang masih usia mpasi, cenderung masih kesulitan dalam mengunyah makanan berprotein seperti daging, sehingga orangtua harus memahami kemampuan sang anak untuk mengunyah makanan.

Akan tetapi orangtua juga tidak boleh lengah, artinya jangan menganggap anak belum bisa menguyah sampai menunda hingga anak berusia satu tahun.

Laporan : Siti Nurhaifa

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya