Seberapa Efektif Terapi Alternatif Sembuhkan Kanker?

Terapi alternatif banyak dicari pasien kanker, tapi apakah pengobatan tersebut efektif menyasar sel kanker.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Feb 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2019, 17:00 WIB
Ilustrasi Pasien Kanker, Kanker, Pasien (iStockphoto)
Efek terapi alternatif pada pasien kanker. (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bayangan efek samping kemoterapi memang membuat pasien kanker cemas. Mual, muntah, diare, dan kerontokan rambut bisa menjadi momok menakutkan. Apalagi rambut menjadi gundul.

Tak heran, beberapa pasien kanker mencari pengobatan alternatif. Mereka tak segan-segan menjalani terapi alternatif. Menanggapi pasien kanker yang mencari terapi alternatif, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Andree Kurniawan memberi penjelasan.

"Sampai saat ini terapi alternatif belum terbukti menyembuhkan kanker. Hanya saja beberapa obat alternatif juga mengandung sebagian obat kemoterapi, seperti steroid (anti nyeri)," jelas Andree dalam tayangan di akun YouTube presenter 'Ayo Hidup Sehat' TVOne, Vito Anggarino Damay, ditulis Rabu, 20 Februari 2019.

Terapi alternatif membuat pasien tidak begitu merasakan nyeri. Hal itu karena adanya steroid, lanjut Andree, yang berpraktik di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang.

"Namun, itu memberikan perbaikan sementara. Jika pasien kanker terus menerus jalani terapi alternatif, maka penyakitnya justru meningkat ke stadium lanjut. Jadi sulit disembuhkan nanti," tambahnya.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Interaksi obat-obatan

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Peneliti dari University Hospital Mannheim, Jerman menyelidiki, pasien sarkoma-- kanker langka yang mempengaruhi jaringan ikat dan menyumbang 1 persen dari semua kasus kanker--apakah efek pasien yang menggunakan terapi alternatif. Studi ini dipresentasikan pada European Society for Medical Oncology 2018 Congress di Munich, Jerman.

Peter Hohenberger dan tim mensurvei 152 pasien yang telah didiagnosis dengan sarkoma, tumor stroma gastrointestinal (GIST), dan tumor desmoid - yang keduanya merupakan jenis sarkoma selama 4 bulan antara Januari-April 2018, dilansir dari WebMD.

Survei mengungkapkan, 51 persen dari pasien penelitian telah menggunakan terapi alternatif dalam hidup mereka. Obat-obatan alternatif ini termasuk: mengonsumsi suplemen vitamin, mineral atau ramuan penyembuhan. Ada juga yang berlatih homeopati, akupunktur, meditasi, yoga, dan tai chi.

Efek terapi alternatif adalah interaksi antara obat-obatan yang bisa menimbulkan toksistas (keracunan), terlebih lagi ditambahkan dengan konsumsi obat lain. Kesimpulan lain suplemen antioksidan, herbal, mineral, dan vitamin belum dikaitkan dengan efek positif atau berbahaya pada terapi alternatif pasien kanker.

Ada juga penelitian lain yang dipresentasikan mengakui manfaat olahraga, seperti yoga, akupunktur, dan hipnosis sebagai tambahan pada pengobatan kanker konvensional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya