Liputan6.com, Jakarta Jika selama ini obat diabetes Canagliflozin disetujui untuk menurunkan kadar glukosa pasien, sebuah studi memperlihatkan manfaat terbaru dari obat tersebut. Obat ini berguna bagi ginjal.Â
Sebuah uji klinis para peneliti di Stanford Medicine menunjukkan bahwa obat diabetes tersebut menurunkan risiko gagal ginjal hingga sepertiga pada orang dengan diabetes tipe 2 dan penyakit ginjal. Ini merupakan pertama kalinya dalam 18 tahun ada terapi bagi pasien diabetes tipe 2 dan penyakit ginjal kronis yang mengurangi risiko gagal ginjal.
Baca Juga
"Saat ini, pasien dengan diabetes memiliki opsi yang menjanjikan untuk melindunginya dari salah satu risiko terparah kondisi mereka," kata profesor Kenneth Mahaffey yang terlibat dalam penelitian tersebut seperti dilansir dari Stanford Medicine News Center pada Selasa (16/4/2019).
Advertisement
Canagliflozin sendiri merupakan satu-satunya pengobatan yang disetujui untuk melindungi fungsi ginjal pada orang dengan diabetes tipe 2. Selain itu, temuan menunjukkan bahwa obat ini mengurangi risiko masalah besar pada kardiovaskular.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Risiko Gagal Ginjal dan Masalah Jantung Berkurang
Pimpinan studi Vlado Perkovic, profesor dari University of New South Wales di Sydney, Australia mengatakan bahwa orang dengan diabetes dan penyakit ginjal berisiko mengalami gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan kematian.
"Dengan hasil uji coba yang pasti ini, kita sekarang memiliki cara yang sangat efektif untuk mengurangi risiko menggunakan pil yang dikonsumsi sekali sehari," kata Perkovic.
Studi ini melibatkan 4.401 peserta di 34 negara. Para partisipan yang menggunakan Canagliflozin 30 persen lebih rendah mengalami gagal ginjal atau meninggal karena masalah tersebut maupun penyakit kardiovaskular, dibandingkan kelompok plasebo.
Selain itu, risiko gagal ginjal berkurang 34 persen dan kematian karena masalah jantung menurun hingga 31 persen.
Â
Advertisement
Tetap Berisiko
Meski begitu, tetap ada risiko dari pengobatan tersebut. Dilaporkan CNN, Canagliflozin sebelumnya ditemukan meningkatkan risiko amputasi tungkai bawah sebagai efek samping. Meski begitu, para peneliti di studi ini tidak melihat adanya perbedaan signifikan terkait risiko tersebut dalam kedua kelompok.
Mereka juga melihat bahwa ada risiko ketoasidosis diabetik, masalah yang mengancam jiwa ketika tubuh mulai memecah lemak dengan laju yang cepat tetapi tidak sehat. Kondisi ini terlihat lebih tinggi pada kelompok pengguna obat tersebut.
Penelitian ini diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine dan mendapatkan bantuan dana oleh perusahaan farmasi Janssen yang memproduksi obat tersebut dengan merek Invokana.