Liputan6.com, Jakarta Gangguan kecemasan atau anxiety disorder terbagi ke dalam beberapa tipe. Tiap tipe memiliki gejala-gejala yang berbeda. Identifikasi anxiety disorder merupakan hal yang rumit karena seseorang dapat memiliki lebih dari satu tipe pada saat yang bersamaan.
Elizabeth Ochoa Psikologis Mount Sina Beth Israel dari New York City menjelaskan bahwa seseorang dengan generalized anxiety disorder (GDA) juga dapat mengalami serangan panik (panic attack). Selain itu, seseorang yang mengalami social anxiety juga dapat mengalami gejala OCD.
Baca Juga
Melansir laman Health, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai tipe-tipe gangguan kecemasan:
Advertisement
1. Gangguan panikÂ
Gangguan panik atau panic disorder merupakan tipe gangguan kecemasan yang membuat penderitanya merasa sangat tidak nyaman. Salah satu karakteristiknya adalah penderita mengalami rasa takut atau cemas yang sangat intens. Stres kadang menjadi salah satu penyebabnya, tetapi penderita juga bisa mengalaminya tanpa sebab yang jelas.
Saat serangan panik terjadi, ada gejala-gejala fisik yang muncul seperti jantung berdebar, berkeringat, sesak napas, menggigil, dada terasa sakit dan mual. Selain itu, penderita juga akan merngalami derelisasi dimana penderita merasa dunia seperti tidak nyata.
Sebagian orang akan mengalami paling tidak satu kali serangan panik selama hidup. Biasanya hal ini terjadi pada periode stres yang sangat tinggi. Namun, serangan panik yang sering terjadi atau mengganggu aktivitas kemungkinan itu merupakan panic disorder. Terapi dapat dilakukan untuk membantu penderita dalam mengatasi rasa cemas atau takut yang menyebabkan panik.
Â
Â
Kecemasan sosial
2. Social anxiety
Setiap orang memiliki rasa gugup saat berada dalam lingkungan sosial. Sedangkan, penderita social anxiety memiliki perasaan takut yang sangat intens. Penderita merasa takut diamati dan dinilai oleh orang lain. Gejala fisik dapat muncul seperti berkeringat, wajah memerah, dan mual.
Penderita sangat cemas bahwa perilakunya akan mempermalukan diri sendiri dan menyinggung orang lain. Rasa takut atau cemas yang dimiliki penderita ini tidak memiliki potensi bahaya. Namun dapat membuat penderita sulit untuk memiliki hubungan interpersonal yang baik.
3. Generalized anxiety disorder (GAD)
Generalized anxiety disorder (GAD) atau gangguan kecemasan umum merupakan tipe gangguan kecemasan yang paling sering terjadi. Suatu pemicu dapat membuat penderita memiliki rasa cemas yang sangat parah. Hal ini biasanya disebabkan karena permasalahan sehari-hari seperti kesehatan, keuangan dan keluarga. Permasalahan ini memang merupakan masalah umum yang sering dicemaskan tetapi penderita memiliki tingkat kecemasan yang sangat tinggi.
Penderita generalized anxiety disorder (GAD) juga dapat memiliki gejala seperti pusing, otot tegang atau kesulitan tidur dan berkonsentrasi.
Advertisement
OCD
4. Obsessive-compulsive disorder (OCD)
OCD merupakan salah satu tipe anxiety yang sedikit berbeda dibandingkan tipe lainnya. Penderita OCD terikat dengan perilaku berulang yang disebabkan fobia tertentu. Namun OCD seringkali dianggap sebagai bentuk dari rasa cemas karena penderita biasanya merasa gelisah saat tidak dapat melakukan perilaku tertentu.
Penderita OCD dapat mengalami obsesi, kompulsi atau keduanya. Obsesi merupakan pikiran, keinginan atau gambaran yang menyebabkan rasa cemas dan stress secara berulang. Kompulsi merupakan perilaku berulang yang dilakukan penderita untuk menekan pikiran atau keinginan yang tidak diinginkan.
Gejala umum biasanya penderita selalu mencuci tangan, terobsesi untuk membersihkan sesuatu, pengecekkan sesuatu secara berulang-ulang atau melakukan tindakan tertentu. Kompulsi biasanya disebabkan oleh rasa takut pada bakteri, kontaminasi atau cuplikan adegan kekerasan.
5. Post-traumatic stress disorder (PTSD)
Seperti OCD, PTSD juga berbeda dari tipe anxiety disorder lainnya. Seseorang memiliki PTSD karena mengalami peristiwa yang dapat menyebabkan stress tingkat tinggi atau mengancam nyawa seperti perang, kecelakaan atau pelecehan seksual. Penderita biasa memilki gejala “re-experiencing dimana penderita mengalami kilas balik peristiwa tersebut yang dapat mempengaruhi hubungan dan kegiatan sehari-hari yang dimiliki.
Penderita merasa tertekan saat terekspos dengan sesuatu yang terhubung dengan peristiwa yang dialami. Contohnya jika penderita pernah mengalami badai parah,angin besar mungkin akan mengingatkan mereka kembali pada peristiwa badai tersebut.
Penderita PTSD kemungkinan akan sering merasa tertekan, kesulitan tidur atau memiliki perasaan negatif. Namun, penderita dapat sembuh dengan melakukan terapi.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal merasakan gejala-gejala anxiety disorder, segera periksakan diri. Evaluasi dari ahli dapat membantu untuk mengetahui penangan yang paling tepat.
Â
Penulis: Khairuni Cesario